Pentingnya Memilih Anggota Tim Kerja yang Tepat

Kedua, yaitu tantang kandidat. Kita bisa memberikan tantangan pada kandidat agar mereka mampu menunjukkan siapa dirinya. Misalnya, bertanya jika mereka mendapat proyek baru apa yang mereka lakukan?

Ketiga, yaitu berdiskusi dengan rekan kerja yang dipercaya seputar kandidat. Hal ini akan memberikan pandangan baru. Selain itu, bertanya pendapat mereka bisa memberikan kenyamanan karena para anggota yang akan berinteraksi setiap saat.

Cara Memilih Anggota Tim yang Efektif

Setelah wawancara berlangsung, user harus memikirkan matang-matang kandidat mana yang akan terpilih. Mengutip About Leaders, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memilih anggota tim yang efektif.

1. Utamakan Kandidat yang Mampu Berkomunikasi

Dalam bekerja, kunci sukses keberhasilan tim adalah memiliki anggota yang mampu berkomunikasi dengan baik. Pasalnya, saat ini, memiliki kemampuan komunikasi adalah wajib yang perlu dimiliki semua orang.

Memilih kandidat dengan kemampuan komunikasi yang baik mampu membawa empati pada tim. Mereka mau mendengarkan dan menghargai setiap saran yang anggota lain utarakan. Selain itu, mereka juga tak sungkan untuk berbagi pendapatnya.

Jika ada kesulitan pun kandidat tersebut tak akan ragu meminta bantuan sehingga masalah akan lebih cepat teratasi.

2. Pilihlah Kandidat yang Disiplin

Memilih kandidat yang disiplin juga tak kalah penting. Seseorang yang memiliki sifat ini akan paham membagi waktunya untuk bekerja dan kehidupan personal. Pekerjaan mereka pun juga selesai sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan.

Baca juga: Saham Siklikal, Saham yang Dipengaruhi Kondisi Makroekonomi

Hal ini bisa terjadi karena kandidat tersebut juga memiliki kemampuan organisasi diri yang baik.

3. Utamakan Kandidat yang Mau Aktif Bertumbuh

Komponen yang tak kalah penting saat memilih kandidat adalah pola pikir. Ada dua pola pikir yang saat ini dikenal, yaitu fixed mindset dan growth mindset. Orang dengan fixed mindset akan menganggap kemampuannya tak dapat dikembangkan.

Sementara itu, growth mindset adalah sebaliknya. Orang dengan pola pikir bertumbuh ini mau belajar dari kesalahan dan percaya bahwa kemampuan manusia itu dapat diasah dan dikembangkan.