Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Saham Naik dan Turun, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 23/03/2023, 16:05 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Penyebab naik turun harga saham bisa disebabkan karena manipulasi pasar yang dilakukan oleh para investor berpengalaman dan bermodal besar.

Investor bisa memanfaatkan media massa untuk memanipulasi kondisi tertentu demi tercapainya tujuan, baik menurunkan atau meningkatkan harga saham.

Meski bgeitu, biasanya faktor ini tidak akan bertahan lama, sebab fundamental perusahaan yang di laporan keuangan akan mengambil kendali terhadap tren harga sahamnya.

Baca juga: Imbas SVB Bangkrut, Saham First Republic Anjlok 32,7 Persen

2. Faktor Internal

a. Faktor fundamental perusahaan

Ini menjadi faktor utama penyebab harga saham naik turun, yang harus selalu dicermati oleh para investor.

Perusahaan yang mempunyai fundamental baik, kan menyebabkan tren harga sahamnya naik. Sebaliknya, saham dari perusahaan yang mempunyai fundamental buruk akan membuat tren harganya turun.

b. Aksi korporasi perusahaan

Ini berupa manajemen perusahaan, yang dampakya bisa mengubah hal-hal bersifat fundamental seperti merger, akuisisi, atau divestasi.

Baca juga: Cara Investasi Saham untuk Pemula, Tahapan hingga Modal

c. Proyeksi kinerja perusahaan masa depan

Performa perusahaan bisa menjadi acuan para investor atau analisis fundamental dalam mengkaji saham suatu perusahaan.

Beberapa faktornya antara lain tingkat dividen tunai, rasio utang, nilai buku, earnings per share (EPS), dan tingkat laba suatu perusahaan. Itulah sejumlah penyebab yang bisa menyebabkan harga saham naik turun.

Selalu ingat, sebelum melakukan investasi harus berhati-hati dan lakukan analisis mendalam.

Itulah tadi faktor-faktor yang menyebabkan harga saham naik dan turun.

Baca juga: Apa Itu Investasi Saham, Tips, Risiko, dan Keuntungannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com