Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir Hijau, Saham Netflix hingga Marvell Melesat

Kompas.com - 24/03/2023, 08:16 WIB
Penulis Kiki Safitri
|

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (23/3/2023) waktu setempat. Pergerakan saham pada perdagangan hari Kamis dibayangi oleh kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan segera berakhir.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0, 23 persen, sementara S&P 500 ditutup naik 0,29 persen, dan Indeks saham acuan teknologi atau Nasdaq berakhir menguat 1,8 persen. Saham teknologi mengungguli karena investor mengurangi taruhan kenaikan Fed dan imbal hasil Treasury menurun.

Beberapa saham yang menopang S&P 500 mencakup Netflix yang melonjak 9 persen, Accenture naik 7,2 persen, dan Regeneron menguat 6,7 persen. Sementara itu, saham NetEase yang menguat 5,7 persen, Micron 5,4 persen, dan Marvell 5,2 persen menopang indeks Nasdaq. Pergerakan Dow juga ditopang oleh kenaikan saham Intel 3,1 persen, Microsoft 1,9 persen, dan Nike 1,2 persen.

Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, Saham-saham Perbankan di Wall Street Rontok

Saham-saham teknologi merupakan sektor yang paling terpukul usai Federal Reserve menaikkan suku bunga sembilan kali berturut-turut dalam  kurun waktu satu tahun terakhir. Pergantian suku bunga yang lebih rendah bulan ini menyebabkan investor kembali ke saham teknologi.

Sementara itu, bursa regional turun secara luas, dimana SPDR S&P Regional Banking ETF (KRE) kehilangan 2,78 persen. Hal ini terjadi usai Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan pemerintah siap untuk mengambil "tindakan tambahan jika diperlukan" untuk menstabilkan sistem perbankan AS.

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik Didorong Isyarat The Fed Bakal Hentikan Tren Kenaikan Suku Bunga

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu, atau sesuai dengan ekspektasi. Hal ini mengisyaratkan bahwa kampanye pengetatan untuk melawan inflasi bisa mendekati akhir.

“Bahkan jika kesengsaraan perbankan telah diatasi dan pelarian deposito telah berakhir, saya tidak berpikir mereka akan menjadi satu-satunya berita utama yang menimbulkan risiko bagi perekonomian,” kata Liz Young, kepala strategi investasi di SoFi, dikutip dari CNBC. 

"Apa yang mungkin lebih mungkin terjadi dalam beberapa bulan mendatang adalah semacam masalah kredit karena utang perusahaan jatuh tempo dan mereka perlu membiayai kembali operasional mereka dengan tingkat yang jauh lebih tinggi daripada sebelumnya,” tambah Young.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+