Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gatot Rahardjo
Pengamat Penerbangan

Pengamat penerbangan dan Analis independen bisnis penerbangan nasional

Kenapa Tiket Pesawat ke Luar Negeri Lebih Murah?

Kompas.com - 24/03/2023, 09:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jadi tergantung dari nilai tukar mata uang masing-masing negara asal maskapai terhadap dollar AS. Semakin besar nilai tukarnya, tentu semakin besar juga biaya-biaya yang akan timbul.

Misalnya, harga avtur, bisa Anda bandingkan harga di luar negeri dengan di dalam negeri. Silahkan bandingkan sendiri, antara kurs Rupiah terhadap Dollar AS dengan Dollar Singapura, Ringgit, Yen dan lainnya terhadap Dollar AS.

Tidak itu saja, untuk menekan biaya perawatan dan perbaikan pesawat, di luar negeri sangat mudah dan sangat cepat untuk mendapatkan suku cadang.

Di Indonesia, untuk impor suku cadang masih memakan waktu lama karena banyak aturan yang harus dipenuhi. Akhirnya banyak pesawat yang terlalu lama parkir di bengkel dan tidak bisa dipakai cari duit.

Peak season – low season

Sebenarnya, kalau mau jujur, tiket ke luar negeri banyak juga yang mahal. Namun maskapainya dapat lebih fleksibel menjual tiketnya karena tidak ada batasan tarif bawah dan tarif atas.

Jadi dalam satu penerbangan, mereka bisa menjual tiket sangat murah, di sisi lain juga bisa menjual tiket sangat mahal. Tergantung hukum pasar permintaan dan penawaran saja.

Seperti juga di Indonesia, dalam satu penerbangan kelas ekonomi itu harga tiketnya bervariasi, dari yang paling bawah sampai yang paling atas. Strategi ini disebut strategi sub-class.

Penerbangan luar negeri dapat menerapkan hukum pasar karena mereka berasal dari negara yang biasanya lebih banyak berbentuk kontinen. Terdapat moda transportasi lain yang menjadi substitusi seperti, misalnya, kereta api dan jalan tol.

Di Indonesia, dalam skala nasional, itu belum bisa diterapkan. Karena bentuk negara kita kepulauan sehingga penerbangan menjadi jenis transportasi yang sangat dibutuhkan untuk pergi dari satu pulau ke pulau lain dengan cepat.

Ada transportasi laut, tetapi waktu tempuhnya sangat lama dan terkadang juga terkendala cuaca sehingga tidak bisa berlayar.

Jadi pemerintah masih memilih untuk mengatur tarif penerbangan ini. Terutama untuk menjaga konektivitas secara nasional.

Persaingan sempurna seharusnya sudah bisa diterapkan di Pulau Jawa- Bali, dan mungkin ditambah Sumatera karena sudah terdapat jalan tol dan kereta api.

Dalam persaingan sempurna itu, akan terasa perbedaan antara musim ramai (peak season) dengan musim sepi (low season).

Di musim ramai, maskapai akan menjual tiket sangat tinggi, di musim sepi maskapai akan banyak memberikan harga promo sehingga pesawatnya tetap terisi penumpang.

Di luar negeri, hal ini sudah biasa terjadi. Sehingga kita sering mendapati maskapai luar negeri menjual tiket promo dengan melakukan travel fair dan promosi lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com