Jadi dalam satu penerbangan, mereka bisa menjual tiket sangat murah, di sisi lain juga bisa menjual tiket sangat mahal. Tergantung hukum pasar permintaan dan penawaran saja.
Seperti juga di Indonesia, dalam satu penerbangan kelas ekonomi itu harga tiketnya bervariasi, dari yang paling bawah sampai yang paling atas. Strategi ini disebut strategi sub-class.
Penerbangan luar negeri dapat menerapkan hukum pasar karena mereka berasal dari negara yang biasanya lebih banyak berbentuk kontinen. Terdapat moda transportasi lain yang menjadi substitusi seperti, misalnya, kereta api dan jalan tol.
Di Indonesia, dalam skala nasional, itu belum bisa diterapkan. Karena bentuk negara kita kepulauan sehingga penerbangan menjadi jenis transportasi yang sangat dibutuhkan untuk pergi dari satu pulau ke pulau lain dengan cepat.
Ada transportasi laut, tetapi waktu tempuhnya sangat lama dan terkadang juga terkendala cuaca sehingga tidak bisa berlayar.
Jadi pemerintah masih memilih untuk mengatur tarif penerbangan ini. Terutama untuk menjaga konektivitas secara nasional.
Persaingan sempurna seharusnya sudah bisa diterapkan di Pulau Jawa- Bali, dan mungkin ditambah Sumatera karena sudah terdapat jalan tol dan kereta api.
Dalam persaingan sempurna itu, akan terasa perbedaan antara musim ramai (peak season) dengan musim sepi (low season).
Di musim ramai, maskapai akan menjual tiket sangat tinggi, di musim sepi maskapai akan banyak memberikan harga promo sehingga pesawatnya tetap terisi penumpang.
Di luar negeri, hal ini sudah biasa terjadi. Sehingga kita sering mendapati maskapai luar negeri menjual tiket promo dengan melakukan travel fair dan promosi lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.