Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gatot Rahardjo
Pengamat Penerbangan

Pengamat penerbangan dan Analis independen bisnis penerbangan nasional

Kenapa Tiket Pesawat ke Luar Negeri Lebih Murah?

Kompas.com - 24/03/2023, 09:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Penumpang juga bisa menyesuaikan. Jika ingin wisata dengan tiket murah, cari tiket promo walaupun harus mengikuti aturan main yang ditetapkan maskapai yang menjualnya.

Iklim bisnis

Sekarang mari kita lihat dari sisi iklim bisnis penerbangan. Di luar negeri itu, terutama di negara-negara maju, hampir tidak ada maskapai atau group maskapai yang menguasai mutlak bisnis penerbangannya. Pasti ada persaingan adil antarmaskapai yang diatur oleh pemerintahnya.

Tentu saja di tiap negara ada maskapai besar dan kecil, tetapi yang besar tidak sampai bisa menguasai pangsa pasar lebih dari 50 persen karena sudah akan dianggap sebagai monopoli. Kecuali maskapai itu milik negara dan digunakan untuk membantu rakyatnya.

Jika ada maskapai swasta yang monopoli, maka pemerintahnya pasti akan segera melakukan evaluasi dan mencegah agar tidak terjadi.

Karena kalau sudah monopoli, bukan hanya masyarakat yang susah, tapi pemerintah juga akan susah untuk mengaturnya.

Maskapai yang monopoli akan menjual tiket seenaknya dan pelayanannya juga seenaknya karena masyarakat tidak punya pilihan lain.

Maskapai yang monopoli juga punya kecenderungan tidak patuh pada aturan pemerintah, karena mereka seperti memegang kartu truf. Kalau mereka berhenti beroperasi, maka negara itu akan goncang karena transportasinya terganggu.

Jadi sebelum terjadi monopoli pasti sudah dicegah dulu oleh pemerintah. Misalnya dengan memperbaiki peraturannya atau dengan strategi lainnya sehingga iklim bisnis kembali menjadi stabli dan adil.

Dengan iklim bisnis yang baik dan persaingan sempurna, maskapai akan selalu berusaha beroperasi seefektif dan seefisien mungkin sekaligus memberikan pelayanan yang paling baik kepada penumpang. Dan itulah yang terjadi di penerbangan luar negeri.

Memang agak rumit jika membahas perbedaan harga tiket dalam negeri dan luar negeri. Banyak aspek yang terlibat, sehingga seharusnya untuk menyelesaikannya juga harus secara nasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jokowi Sudah Setujui Revisi Aturan soal Jualan Online

Jokowi Sudah Setujui Revisi Aturan soal Jualan Online

Whats New
Cara Cek Tilang Elektronik

Cara Cek Tilang Elektronik

Whats New
Survei Visa: E-Wallet Paling Banyak Digunakan Gen Z dalam Pembayaran Digital

Survei Visa: E-Wallet Paling Banyak Digunakan Gen Z dalam Pembayaran Digital

Whats New
Kekhawatiran Harga Tiket KA Makin Mahal Bila KAI Dibebani Kereta Cepat

Kekhawatiran Harga Tiket KA Makin Mahal Bila KAI Dibebani Kereta Cepat

Whats New
Soal Nasabah Bunuh Diri, AdaKami: Tidak Ada di File Kami...

Soal Nasabah Bunuh Diri, AdaKami: Tidak Ada di File Kami...

Whats New
Ini Sederet Kelebihan KBstar, Mobile Banking Serbabisa dari Bank KB Bukopin

Ini Sederet Kelebihan KBstar, Mobile Banking Serbabisa dari Bank KB Bukopin

BrandzView
Kisah Inspiratif Sido Muncul, Dapat Untung Usai Iklankan Anna Maria dan Mbah Maridjan

Kisah Inspiratif Sido Muncul, Dapat Untung Usai Iklankan Anna Maria dan Mbah Maridjan

BrandzView
Pemerintah Andalkan APBN untuk Jaga Inflasi dan Daya Beli Masyarakat

Pemerintah Andalkan APBN untuk Jaga Inflasi dan Daya Beli Masyarakat

Whats New
Mau Digugat Terkait Utang Rafaksi Minyak Goreng, Kemendag: Kami Ikuti Proses Hukumnya

Mau Digugat Terkait Utang Rafaksi Minyak Goreng, Kemendag: Kami Ikuti Proses Hukumnya

Whats New
Perkuat Transformasi Digital, LinkAja Gandeng Indolima

Perkuat Transformasi Digital, LinkAja Gandeng Indolima

Rilis
Nilai Transaksi Kripto Merosot, tapi Jumlah Investor Naik

Nilai Transaksi Kripto Merosot, tapi Jumlah Investor Naik

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Stagnan

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Stagnan

Whats New
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 61 Dibuka, Penerima Bakal Kantongi Rp 4,2 Juta

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 61 Dibuka, Penerima Bakal Kantongi Rp 4,2 Juta

Work Smart
Gencar Lakukan Transformasi Digital, Kimia Farma Apotek Raih Peringkat Pertama pada Tokopedia Top Seller Fest 2023

Gencar Lakukan Transformasi Digital, Kimia Farma Apotek Raih Peringkat Pertama pada Tokopedia Top Seller Fest 2023

Whats New
Survei Visa: 67 Persen Orang Indonesia Sudah Mencoba Transaksi Nontunai

Survei Visa: 67 Persen Orang Indonesia Sudah Mencoba Transaksi Nontunai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com