Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Menjadi Sosok Pemimpin Perempuan Masa Kini

Kompas.com - 27/03/2023, 13:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Kini, setiap orang bisa menjadi seorang pemimpin tanpa harus melihat latar belakang mereka. Semakin tingginya kesadaran masyarakat atas kesetaraan gender, turut membuat perempuan makin dipercaya sebagai pemimpin.

Salah satunya adalah Puni Ayu Anjungsari, Country Head of Corporate Affairs Citibank Indonesia. Dalam siniar Obsesif episode “Memimpin dengan Kerendahan Hati” dengan tautan akses dik.si/ObsesifPuni, ia memberikan pandangannya terhadap sosok pemimpin perempuan yang saat ini masih mendapat stigma.

Tantangan Menjadi Sosok Pemimpin Perempuan

Menurut Puni, meski perempuan memiliki kesempatan yang luas, tapi lingkungan yang menentukan kesuksesannya.

Pemimpin perempuan harus berhadapan dengan banyak tuntutan dan perasaan bersalah. Terlebih jika mereka memiliki peran ganda, yaitu pekerja dan ibu rumah tangga.

Kedua peran yang sama-sama penting itu membuat perempuan harus bisa membagi waktunya dengan tepat.

Ditambah lagi, mereka tentu juga harus menjaga kesehatan fisik dan mental. Namun, saat meluangkan waktu untuk kepentingan diri sendiri, banyak orang justru yang memandang negatif.

Baca juga: Kepemimpinan Karismatik untuk Meningkatkan Kinerja Tim

Padahal, itu merupakan salah satu cara agar para perempuan tetap bisa menjadi sosok yang kuat. Mereka juga perlu waktu untuk istirahat dan orang-orang di sekitarnya perlu memahami hal ini. Itulah mengapa pemimpin perempuan memiliki empati yang lebih tinggi.

“Banyak yang bilang empower each other so that women are stronger. To me, we already strong, Man,” ujar Puni.

Selain itu, pemimpin perempuan juga mendapat stereotip sulit menentukan keputusan tanpa emosi. Setiap saat perempuan akan mendapat stigma sedang PMS dan Puni harus lebih keras membuktikannya secara langsung bahwa hal itu tidak benar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+