Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keputusan Impor KRL Bekas Tunggu Hasil Review BPKP

Kompas.com - 27/03/2023, 15:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menunggu hasil kajian dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait keputusan impor KRL bekas dari Jepang.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI bersama PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) pada Senin (27/3/2028).

"Kami KCI dan KAI masih menunggu hasil review dari BPKP," ujar Didiek di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.

Baca juga: Polemik Impor KRL Bekas dan Mencuatnya Opsi Retrofit

Dia menjelaskan, terakhir hasil rapat di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada 6 Maret lalu ialah proses impor KRL bekas dalam tahap review oleh BPKP.

Setelah itu, pada pekan lalu BPKP dan KCI telah melakukan peninjauan ke Jepang untuk bertemu dengan JR East dan melihat kondisi KRL yang akan diimpor oleh KCI.

Hasil kunjungan inilah yang akan menjadi bahan laporan BPKP ke Kemenko Marves untuk mempertimbangkan keputusan impor KRL dari Jepang.

"Kereta yang akan diimpor masih beroperasi sampai sekarang, sehingga apa yang menjadi catatan rapat di Kemenko Marves jadi evaluasi oleh BPKP," ungkapnya.

Baca juga: Soal Kebutuhan Impor KRL Bekas, Luhut: Kita Tunggu Hasil Audit BPKP

 


Diberitakan sebelumnya, upaya PT KCI untuk melakukan impor KRL bekas pakai asal Jepang terhalang restu pemerintah. Adapun kereta impor ini akan digunakan sebagai kereta pengganti dari sejumlah rangkaian kereta yang akan dipensiunkan.

Menurut VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, ada 10 rangkaian KRL Jabodetabek di tahun 2023 dan 19 rangkaian di tahun 2024 yang harus dipensiunkan.

"Konservasi ini memang rutin dilakukan. Di tahun 2023-2024 ada 29 transet (rangkaian) yang memang dijadwalkan untuk dikonservasi (dipensiunkan)," kata Anne saat ditemui di kantor KCI, Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (28/2/2023).

 

Oleh karena itu, kebutuhan mendesak tahun ini adalah mendapatkan 10 KRL pengganti. Selain itu, kebutuhan impor KRL ini perlu dilakukan mengingat volume penumpang KRL terus meningkat terutama pada jam sibuk.

Untuk itu, KCI akan melakukan impor KRL bekas pakai asal Jepang sebanyak 10 rangkaian di tahun 2023 untuk menggantikan rangkaian yang akan dipensiunkan.

"Kami melakukan minta izin apakah kami diperbolehkan untuk melakukan impor (KRL bekas) sebanyak 10 transet di 2023 ini agar bisa me-replace yang 10 yang akan dikonservasi," ujarnya.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan armada lainnya, dipenuhi melalui kerja sama dengan PT INKA dalam pengadaan 16 rangkaian untuk tahun 2025-2026. Adapun KCI menggelontorkan anggaran Rp 4 triliun untuk kebutuhan KRL baru ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com