Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengelola Keuangan saat Ramadhan

Kompas.com - 27/03/2023, 21:20 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat bulan Ramadhan, selain beribadah, momen lain yang sangat berkesan adalah buka puasa bersama, kumpul keluarga, serta mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri. Tentunya, semua aktivitas tersebut membutuhkan biaya lebih dari biasanya.

Faculty Head of Sequis Training Academy of Excellence Samuji, berbagi tips mengatur keuangan agar kita tetap dapat menikmati momen saat Ramadhan dengan rasa tenang tanpa perlu takut mengganggu rencana keuangan masa depan, antara lain:

1. Disiplin Jalankan Perencanaan Keuangan

Saat pendapatan atau gaji bulanan diterima, selalu susun perencanaan keuangan dengan disiplin, usahakan sisihkan setidaknya 30 persen dari total gaji untuk ditabung, dan segera bayar tagihan dan utang. Kemudian sisanya dapat dibagi untuk pengeluaran lain serta dana darurat

Khusus untuk dana darurat, bagi yang masih single, jumlah yang perlu dipersiapkan minimal sebesar 3 kali dari rata-rata pengeluaran bulanan. Misalnya, pengeluaran rata-rata bulanan Rp 3 juta berarti dana darurat yang dipersiapkan minimal Rp 9 juta sedangkan jika sudah menikah tapi belum memiliki anak maka jumlah dana yang harus dipersiapkan minimal sebesar 5 kali dari rata-rata pengeluaran bulanan.

Baca juga: Tetap Hemat Selama Ramadhan, Simak Tips Berikut Ini

“Ketika kelak sudah memiliki anak dan jumlah tanggungan lebih banyak maka jumlah dana darurat harus ditingkatkan. Mempersiapkan dana darurat penting untuk berjaga-jaga jika terjadi risiko hilangnya pendapatan seperti PHK, kamu dan keluarga masih bisa bertahan "beberapa" bulan ke depan,” kata Samuji dalam siaran pers, Senin (27/3/2023).

Samuji mengatakan, untuk menyiapkannya, bisa dicicil sedikit demi sedikit misalnya 2-3 persen dari pendapatan dan bisa dipersiapkan dalam rekening terpisah. Semakin besar pendapatan yang bisa disisihkan tentu akan makin cepat dana darurat terkumpul sebesar yang dibutuhkan.

Pun ketika mendapat bonus, komisi, atau THR jangan sampai terlena saat melihat barang diskon atau promo yang sering kali ditawarkan saat hari besar, seperti Ramadan dan Idul Fitri. Kamu bisa memindahkan sebagian dana tambahan tersebut ke dalam rekening dana darurat.

2. Pisahkan Pengeluaran Buka Bersama di Bulan Ramadhan

Undangan buka puasa bersama sekaligus ajang reuni tentu menyenangkan tapi waspada karena pengeluaran bisa saja membengkak. Apalagi jika buka bersama diadakan di restoran dan kamu harus menghadiri beberapa acara serupa selama bulan Ramadhan.

“Agar undangan buka bersama bisa kamu hadiri maka siapkan dana khusus buka puasa bersama dari pos dana pengeluaran rutin selama beberapa bulan sebelum bulan puasa,” lanjut dia.

Demi menjaga tali silaturahmi, berbuka puasa bersama tentu akan menjadi salah satu agenda di bulan Ramadhan. Sebaiknya sejak awal tetapkan berapa kali kamu akan mengikuti acara buka bersama, misalnya seminggu sekali saja.

“Dananya dapat disiapkan satu hingga dua bulan sebelumnya sehingga pengeluaran selama bulan Ramadan masih bisa terjaga dan menekan biaya tak terduga saat bulan puasa,” ujar Samuji.

Baca juga: Tips Bijak Pilih Diskon dan Promo Selama Ramadhan 2023 agar Keuangan Tak Boncos

3. Susun Anggaran Khusus Ramadan Lainnya dengan Detail

Saat bulan Ramadhan biasanya ada beberapa hal lain yang perlu dianggarkan seperti zakat fitrah, berbagi takjil, baju lebaran, bingkisan lebaran, biaya mudik dan lain sebagainya. Biasanya pengeluaran-pengeluaran ini akan membuat struktur anggaran menjadi berbeda dari bulan-bulan biasanya.

Untuk itu, pisahkan kebutuhan bulan Ramadhan dari anggaran rutin kemudian detailkan apa saja kebutuhannya, mana yang wajib, adakah yang bisa ditunda, atau adakah kemungkinan sharing biaya bersama teman atau anggota keluarga lainnya.

“Menu dan biaya untuk konsumsi selama bulan Ramadhan sebaiknya dianggarkan dan di detailkan keperluannya selama sebulan. Menyiapkan menu sendiri akan lebih murah, higienis dan terpenuhi dari unsur gizi,” tambah dia.

Selanjutnya untuk kebiasaan lain, seperti kirim bingkisan lebaran atau berbagi takjil bisa dipertimbangkan kemungkinan untuk sharing biaya dengan keluarga atau teman, untuk baju lebaran bisa memadupadankan dari koleksi baju-baju lama atau jika harus membeli pertimbangkan berdasarkan kenyamanan dan kemampuan finansial bukan karena merek terkenal.

Mudik untuk merayakan hari raya dengan keluarga di kampung halaman sudah menjadi kebiasaan banyak umat muslim. Persiapkan bujetnya jauh-jauh hari, jangan memutuskan untuk mudik atau libur secara mendadak agar biaya mudik tidak mengganggu pos anggaran lainnya.

“Mudik akan menyenangkan bila direncanakan jauh-jauh hari. Hindari mudik dengan berutang kartu kredit karena akan membuat masalah baru pada bulan-bulan berikutnya karena harus melunasi utang beserta bunganya atau kebutuhan lain menjadi tertunda pemenuhannya,” jelas Samuji.

Menurut dia, dana mudik bisa diambil dari anggaran liburan atau sedikit mengurangi alokasi dana untuk investasi di satu bulan sebelumnya.

4. Perlu punya Asuransi Kesehatan

Makan bebas saat buka puasa dan Idul Fitri atau kelelahan selama mudik kerap menimbulkan gangguan kesehatan. Jika kondisi tidak bisa diatasi sendiri dan harus menjalani rawat inap maka ada risiko pengeluaran yang lebih besar untuk biaya pengobatan. Di sinilah pentingnya peranan dan manfaat asuransi kesehatan.

“Dengan memiliki asuransi kesehatan akan membantu mengatasi persoalan biaya pengobatan selama di rumah sakit sehingga tidak akan mengganggu kondisi keuangan, dapat tetap memenuhi kebutuhan lainnya, dan bisa menikmati libur Idul Fitri dengan tenang,” tutup Samuji.

Baca juga: Tips Mengelola Keuangan Selama Ramadhan untuk Keluarga dengan Anggaran Terbatas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com