Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPI Targetkan Olah 342 Juta Barrel Minyak Mentah Sepanjang 2023

Kompas.com - 27/03/2023, 22:01 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), ubholding Pertamina untuk bisnis refining and petrochemical, menargetkan mengolah minyak mentah sebesar 342 juta barrel sepanjang 2023, naik dari 334 juta barrel pada 2022. 

Menurut Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman, pihaknya sukses mencatatkan kinerja operasi yang jauh melampaui target RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) sepanjang 2022. Sementara hingga Semester I-2023 hasilnya juga positif secara bottomline walau belum bisa dipublikasi. 

Pada 2022, PT KPI sudah menyelesaikan RDMP Balongan sehingga kapasitas mengolah minyak mentah saat ini 1,05 juta barrel per hari. Sementara pada 2022 sekitar 900.000 barrel per hari (atau 334 juta barrel per tahun selama 2022). 

"Yang saat ini masih dalam proses, yakni kilang Balikpapan, jika selesai 2024 bisa tambah masak minyak 100.000 barrel per hari (jadi 1,15 juta barrel per hari)," kata Taufik di Jakarta, Senin (27/3/2023). 

ESG dan pembiayaan kilang 2023

Terkait aspek pengembangan kilang, PT KPI telah menyelesaikan 2 proyek (onstream) di tahun 2022. Kedua proyek tersebut adalah Green Refinery Cilacap Phase1 yang telah berhasil memproduksi HVO dari feedstock RBDPO, serta RDMP Balongan yang telah berhasil menambah kapasitas pengolahan sebanyak 25 kbpd, menjadi 150 kbpd. BBM yang dihasilkan di Kilang Balongan juga berkualitas setara EURO V.

“Proyek-proyek lain yang dikerjakan oleh PT KPI ditargetkan akan selesai secara bertahap, dan proyek berikutnya yang ditargetkan selesai adalah Revamp TPPI (tahun 2023) dan RDMP Balikpapan (tahun 2024-2025),” lanjut Taufik. 

Menurut dia, pembangunan 1 kilang membutuhkan dana 4 miliar dollar AS. Dari kebutuhan dana tersebut, dengan equity maksimum 40 persen lalu 60 persen harus mencari pinjaman di market. Untuk 40 persen equity, PT KPI bisa mencari partner. 

"Strateginya kalau cari di market kita harus bisa buat market percaya, prospektus harus bagus, kinerja harus bagus, sebagai modal mereka trust kepada kita," kata Taufik. 

Pada 2023, PT KPI juga akan menggunakan PLTS dan tenaga gas untuk kelistrikan dalam rangka mengurangi emisi karbon dan penerapan Environmental Social and Governance (ESG). Menurut Taufik, penerapan ESG penting bagi perusahaan untuk mendapatkan pinjaman karena ada ratingnya. 

 

Kinerja 2022 lampaui RKAP

Pada tahun 2022, PT KPI sukses mencatatkan kinerja operasi yang jauh melampaui target RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan). Menurut Taufik, faktor utama yang mendorong kinerja positif tersebut, antara lain optimasi kilang dan efisiensi biaya operasional.

Caranya, dengan upaya untuk menghasilkan produk-produk bernilai tinggi dilakukan untuk meningkatkan angka Yield Valuable dimana salah satu produk yang didorong adalah MFO Low Sulfur (untuk bunker kapal).

Menurut Taufik hal ini berhasil menjadikan imbal hasil produk atau Yield Valuable Product (YVP) di atas target. Persentase produksi produk bernilai tinggi, mencapai realisasi sekitar 82 persen, lebih tinggi daripada target pada RKAP sekitar 79,9 persen.

Upaya kedua, Plant Availability Factor (PAF) yang merupakan indikator kehandalan operasi kilang terhadap perencanaan operasi juga berhasil ditingkatkan menjadi hampir 100 persen, lebih tinggi daripada versi RKAP sekitar 99 persen. ,

Upaya ketiga, adalah pemakaian energi yang dikendalikan hingga angkanya di bawah target RKAP.

Indeks intensitas penggunaan energi untuk produksi di kilang atau Energy Intensity Index (EII) tercatat di angka 108,3, lebih rendah daripada yang ditetapkan pada RKAP yang hampir sebesar 108,7.

Untuk angka realisasi EII, semakin kecil angka index, menggambarkan kinerja yang semakin baik. Program yang dilakukan untuk penurunan EII antara lain utilisasi listrik dan gas eksternal serta peremajaan peralatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com