Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Murniati Mukhlisin
Praktisi Ekonomi Syariah

Pakar Ekonomi dan Bisnis Digital Syariah/Pendiri Sakinah Finance dan Sobat Syariah/Dosen Institut Tazkia

Mencapai Sakinah Keuangan di Bulan Ramadhan

Kompas.com - 28/03/2023, 04:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MASALAH keuangan merupakan salah satu permasalahan yang selalu ada dan menjadi problem yang paling mendapat perhatian, terutama sejak adanya sistem kapitalis dan hedonism yang memengaruhi cara dan pandangan kita memandang dunia.

Banyak dari kita yang meyakini bahwa kebahagiaan dan ketenangan hanya akan didapat apabila semua keinginan kita dapat tercapai. Salah satu cara mempercepat tercapainya keinginan itu adalah dengan uang.

Namun adakalanya meskipun keinginan tersebut tercapai, kita masih merasa hampa dan kosong karena merasa masih ada hal lain yang ingin dicapai.

Apalagi jika melihat ke sekeliling kita sehingga pencapaian kita terasa kerdil dibandingkan apa yang sudah orang lain peroleh.

Hal ini berputar terus menerus hingga menyebabkan depresi, bahkan ketakutan yang sangat tinggi di kalangan masyarakat, terutama anak-anak muda.

Mereka yang melangkah ke tahap bekerja mulai merasakan realita kapitalis yang disuburkan dengan media sosial sebagai sarana pamer dan berbangga diri yang tidak ada habisnya.

Penelitian yang dilakukan Nadzir dan Ingarianti (2015) pada Seminar Psikologi dan Kemanusiaan menemukan bahwa individu dengan pola hidup hedonis akan menyebabkan stres, sehingga akan menurunkan kondisi mentalnya.

Dalam Islam, ujian masalah di dunia terutama masalah harta sudah menjadi hal yang memang dicatat akan dialami oleh manusia seperti dalam firman Allah SWT: “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqarah (2): 155).

Namun jangan sampai hal ini menjadi menjadi pemupus semangat hidup dalam mencari rizki. Hal yang perlu ditanamkan bahwa Allah SWT yang Maha Kaya dan Maha Pemberi Rizki.

Oleh karena itu, agar proses dalam berikhtiar mencari rizki tidak menjadi suatu beban berat yang kita pikul, maka libatkan Allah SWT dalam setiap prosesnya dan letakkan keyakinan bahwa Allah SWT yang akan mengurus semua hal yang tidak bisa kita pegang sebagai mana firman Allah SWT: “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (9) Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (10) Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki (11)” (QS. Al Jumu’ah (62): 9-11).

Kemudian bagaimana kiat-kiat kita dalam proses mencari rizki dan memperoleh ketenangan hati?

Salah satu caranya adalah dengan mempraktikkan 7 prinsip Sakinah Finance sebagai berikut:

1. Luruskan niat. Niatkan setiap aktifitas untuk beribadah dan mengharap ridha Allah SWT. Mari terus menerus memperbarui niat tatkala hati dan tujuan mulai melenceng dari niat awal.

Mulai dari niat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, yaitu untuk menahan diri, dan ini dapat berdampak pada cara kita mengatur keuangan kita.

2. Memastikan apa yang dihasilkan dan dibelanjakan adalah halal dan thayib (baik). Pastikan apa yang kita kerjakan dan belanjakan merupakan hal yang sesuai syariat.

Makanan sahur dan berbuka adalah spesial bagi kita. Oleh karena itu, untuk menyempurnakan ibadah puasa, maka unsur uang yang dipakai hingga bahan yang dikandungnya harus sesuai syarat halal dan thayib.

3. Mulai bekerja atau berbisnis di kala masih pagi. Waktu pagi adalah waktu yang penuh keberkahan. Oleh karenanya manfaatkan waktu tersebut untuk beribadah dan berikhtiar semampu kita.

Setelah sahur tentu saja sangat menyehatkan jika kita berjalan ke masjid menunaikan shalat berjama’ah dan menyiapkan urusan bisnis.

4. Silaturahim. Silaturahim dapat memanjangkan umur dan rizki. Oleh karenanya, selalu berbuat baik kepada siapapun dan sambung tali silaturahim karena kita tidak pernah tahu barang kali rizki kita yang kita dapatkan dari kerabat teman atau siapapun yang kita berbuat baik kepadanya.

Lebaran adalah momen silaturahim yang dapat menjadi ajang dibukakannya lebih banyak lagi pintu rezeki.

5. Membayar zakat-infaq-sedekah. Ingat bahwa terdapat hak saudara kita yang membutuhkan dalam harta kita, selalu hitung, sisihkan dan tunaikan bagian untuk zakat, infaq dan shadaqah pada perencanaan keuangan bulanan.

Penelitian yang dilakukan Carter (2014) dalam The Psychological Science of Money menyatakan bahwa individu yang mengeluarkan uang untuk kegiatan sosial secara tidak langsung berpengaruh positif pada kesehatan mental.

Ramadhan adalah waktunya untuk memastikan zakat dan lebih banyak sedekah agar dibalas berlipat.

6. Taubat. Tentu saja sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa. Oleh karenanya rutinkan beristighfar dan bertaubat atas dosa yang diperbuat baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Momen Ramadhan adalah pensucian diri yang dapat membuka lembaran baru kehidupan yang lebih baik.

7. Bersyukur dan tidak mengeluh. Hal yang dititik-beratkan dalam mencapai ketenangan adalah kemampuan untuk menerima dan mensyukuri apa yang dimiliki.

Tidak panjang angan-angan, padahal yang tidak mampu diraih dan tidak hasud dengan apa yang dicapai orang lain.

Sebagaimana firman Allah SWT: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat” (QS. Ibrahim (14): 7).

Ramadhan ini kita dilatih menahan nafsu, melatih disiplin, melatih prihatin, pada akhirnya akan lebih banyak bersyukur.

Mari kita lebih rapikan lagi mencatat harta yang dimiliki, apa saja utang yang ada, serta bagaimana pemasukan dan pengeluaran selama ini.

Setelah itu dibicarakan dengan suami atau istri juga sesama anggota keluarga. Kemudian cek satu persatu 7 prinsip di atas, apakah ada yang perlu dperbaiki?

Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bis-shawaab. Salam Sakinah!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com