JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) Askolani memberikan tanggapan terkait pengalaman koper putri sulung mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Qotrunnada, diacak-acak petugas Bea Cukai.
Askolani mengatakan, pengalaman itu merupakan kejadian lampau yang terjadi pada 2019. Namun demikian, Ia memastikan, keluhan yang menjadi ramai dibicarakan publik itu akan menjadi masukan bagi instansinya, untuk perbaikan pelayanan ke depan.
"Itu kalau kita lihat kan kejadian 2019 yang lalu. Sekarang diangkat sebenarnya sudah lewat kejadiannya, tapi itu menjadi bahan masukan kita untuk perbaikan," kata dia, di Tempat Penimbunan Pabean (TPP) DJBC, Kawasan Industri Jababeka III, Kabupaten Bekasi, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Dirjen Bea Cukai Bantah Ada Pungli Registrasi IMEI di Kualanamu
Adapun dalam beberapa tahun terakhir, Bea Cukai diklaim terus melakukan perbaikan dan pembenahan. Perbaikan ini dilakukan dalam berbagai aspek, mulai dari pelayanan, pemeriksaan, pengawasan, hingga integritas.
Khusus untuk pelayanan sendiri, Askolani bilang, pihaknya sudah mengarahkan kepada para pegawai untuk memberikan pelayanan lebih ramah kepada masyarakat.
"Kita sudah mengarahkan untuk pelayanan kita bisa lebih ramah, friendly, itu juga menjadi kewajiban kami untuk melakukan perbaikan ke depan. Tentunya pengalaman yang lalu itu menjadi lesson learned untuk perbaikan," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mengakui, pelayanan dari petugas Bea Cukai harus terus diperbaiki. Ia pun menyinggung aksi pengecekan terhadap barang bawaan masyarakat yang dilakukan petugas Bea Cukai.
Baca juga: Pesan Sri Mulyani ke Petugas Bea Cukai: Perbaiki Layanan, Jangan Semua Barang Orang Diacak-acak
Bendahara negara itu meminta kepada petugas Bea Cukai untuk tidak sembarangan mengacak-acak bawaan masyarakat dari luar negeri. Sebab, hal ini justru dapat memicu emosi masyarakat.
"Jangan sampai semua orang kemudian diadul-adul barangnya yang mebuat marah," kata dia, dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Senin (27/3/2023).
Lebih lanjut Sri Mulyani bilang, seharusnya petugas Bea Cukai melakukan pelayanan berdasarkan risk management dan mengoptimalkan profiling. Hal-hal ini yang kemudian dapat menghindari pelayanan tidak mengenakan kepada masyarakat.
"Dan juga terus lakukan monitoring agar pelayanan jadi bagus," ujarnya.
Sebagai informasi, aksi acak-acak koper oleh petugas Bea Cukai sempat ramai dibicarakan netizen, setelah putri sulung mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Qotrunnada, menceritakan pengalamannya di kanal media sosial, Twitter.
Lewat rangkaian cuitan di akun Twitter @AlissaWahid, Alissa menceritakan pengalaman tidak mengenakkannya dengan petugas Bea Cukai. Rangkaian cuitan itu ia buat sebagai komentar dari cuitan yang menyebutkan perlakuan buruk oleh petugas Bea Cukai terhadap tenaga kerja wanita (TKW).
Baca juga: Jejak Kelam Bea Cukai, Tenar Jadi Sarang Pungli dan Dibekukan Soeharto
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.