JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (30/3/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.03 WIB, IHSG berada pada level 6.801,48, atau naik 41,16 poin (0,61 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.760,32.
Sebanyak 246 saham melaju di zona hijau dan 141 saham di zona merah. Sedangkan 199 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,2 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.
Baca juga: Wall Street Berakhir Hijau, Saham Big Tech Mulai Bangkit
Bursa Asia mixed dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 0,2 persen, dan Shanghai Komposit 0,18 persen. Sementara itu, Strait Times melemah 0,5 persen, dan Nikkei turun 0,6 persen.
Wall Street pagi ini hijau dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1 persen, S&P 500 memguat 1,4 persen, dan Nasdaq naik 1,7 persen.
Sebelumnya, William Hartanto Founder WH Project mengatakan, penguatan IHSG kini mencapai kondisi yang mungkin bisa disebut sebagai puncaknya. Jadi, pada hari ini pergerakan IHSG akan kembali mixed (dalam kecenderungan menguat) karena menguji resistance tren line ini.
Baca juga: Bitcoin Diprediksi Bisa Sentuh Level 30.000 Dollar AS, Cek Rician Harga Kripto Hari Ini
"Secara teknikal, peluang IHSG untuk berhasil menguji resistance 6.856 cukup besar. Kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.668 sampai dengan 6.856,” kata William dalam analisisnya.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.00 WIB rupiah bergerak pada level Rp 15.074 per dollar AS, atau turun 19 (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.056 per dollar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meredanya krisis perbankan bisa menjadi pendorong penguatan aset berisiko termasuk rupiah.
Tapi di sisi lain, perhatian pasar mungkin kembali lagi ke kebijakan Bank Sentral AS. Semalam data penjualan rumah tertunda AS bulan Februari menunjukkan kenaikan.
"Pagi ini terlihat sebagian nilai tukar Asia bergerak melemah terhadap dollar AS, ini mungkin mengindikasikan sentimen pelemahan untuk rupiah juga," kata Ariston kepada Kompas.com.
Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah pada kisaran Rp 15.100 per dollar AS sampai dengan Rp 15.000 per dollar AS.
Baca juga: IHSG Masih Dalam Tren Bullish, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.