Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Berapa Anggaran yang Sudah Disiapkan Pemerintah?

Kompas.com - 30/03/2023, 11:56 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia resmi batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Hal ini terjadi setelah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah gelaran turnamen dua tahun sekali itu.

Melalui keterangan resmi, FIFA menyatakan, alasan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 karena "situasi terkini" di Tanah Air. Namun, FIFA tidak merinci apa yang dimaksud dengan situasi terkini.

Pemerintah sendiri sebenarnya telah mengalokasikan dan menggelontorkan dana untuk gelaran kejuaraan sepak bola resmi FIFA itu. Dana ini mencakup persiapan, seperti renovasi stadion, serta pelaksanaan Piala Dunia U-20.

Baca juga: Dampak RI Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20: UMKM Gagal Raup Omzet Miliaran Rupiah dalam Sehari

Lantas, berapa dana yang disiapkan pemerintah untuk gelaran Piala Dunia U-20?

Pada 2020, pemerintah dikabarkan menyetujui suntikan dana sebesar Rp 600 miliar untuk ajang Piala Dunia U20, yang pada saat itu masih terjadwal dilaksanakan pada 2021. Dana kucuran ini dibagi menjadi dua bagian.

Yoyok Sukawi yang pada saat itu masih menjabat sebagai Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI mengatakan, dana pertama sebesar Rp 400 miliar bakal digunakan untuk pelaksanaan Piala Dunia U20. Sementara itu sisanya, atau Rp 200 miliar, digunakan untuk fokus persiapan timnas U-19 Indonesia yang akan ikut bertanding dalam ajang tersebut.

Kemudian pada 2022, Zainuddin Amali yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) bilang, untuk penyelanggaraan Piala Dunia FIFA U20 2023 pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 500 miliar. Dana ini disiapkan untuk menyiapkan gelaran turnamen yang dilaksanakan di sejumlah wilayah.

Selain anggaran pelaksanaan, pemerintah juga menganggarkan dana untuk renovasi sejumlah stadion. Pada 2020, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memporiyeksikan, anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi stadion berpotensi mencapai Rp 300 miliar.

Rinciannya, rehab 2 venue utama yaitu Stadion Pakansari, Jawa Barat dan Stadion I Wayan Dipta, Bali membutuhkan biaya Rp 15 – 170 miliar. Kemudian rehab 3 lapangan latihan (Sriwedari Solo, Sultan Agung Bantul, Delta Sidoarjo) dan 12 Lapangan (Bogor 5, Solo 4, Yogyakarta 3) sebesar Rp 40 – 120 miliar dan pembangunan dua lapangan baru di Yogyakarta Rp 10 miliar.

Pada akhirnya, Kementerian PUPR mengucurkan dana sebesar Rp 314,7 miliar untuk persiapan Piala Dunia U-20. Dana ini disiapkan untuk renovasi 3 stadion utama dan 15 lapangan latihan.

Namun, pada bulan lalu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, realisasi dana untuk revitalisasi stadion dan tempat latiha yang bakal digunakan selama Piala Dunia U20 itu hanya mencapai Rp 175 miliar. Anggaran ini digunakan untuk revitalisasi 5 stadion dan 20 tempat latihan.

Adapun kelima stadion yang dijadikan venue itu adalah Stadion Kapten Wayan Dipta di Gianyar, Stadion Manahan di Kota Solo, Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, Stadion Jalak Harupat Bandung, dan Stadion Jakabaring Palembang.

Pada awal Februari lalu, Basuki bilang, revitalisasi stadion dan tempat latihan sebenarnya sudah hampir 100 persen rampung. Ia pun memastikan, fasilitas-fasilitas tersebut siap digunakan nantinya.

"Siap (April 2023), semua yang masuk dalam program U20 sudah (siap digunakan) dan tempat untuk latihan juga sudah," ucap Basuki.

Dengan menghitung alokasi dana yang disiapkan oleh Kemenpora sebesar Rp 500 miliar dan realisasi dana yang digunakan Kementerian PUPR sebesar Rp 175 miliar, maka total anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk Piala Dunia U-20 mencapai sekitar Rp 675 miliar.

Baca juga: Perbedaan THR PNS dengan Pekerja Swasta, Mulai Jadwal Penyaluran hingga Komponennya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com