Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan, pemerintah saat ini terus memacu produksi untuk menghadapi berbagai tantangan global.
Adapun di antaranya dengan melaksanakan early warning sistem antisipasi dini, adaptasi, dan mitigasi yang dimulai melalui mapping wilayah langganan dampak perubahan iklim maupun hama penyakit tanaman.
“Kami akan terus bekerja keras dalam meningkatkan produktivitas. Khususnya dalam melakukan antisipasi dalam menghadapi cuaca buruk. Namun, kami yakin produksi kita di masa tanam yang akan datang akan terus meningkat,” jelas Suwandi.
Sebagai informasi, panen padi di Sulsel pada Maret 2023 mencapai 139.622 hektar dengan perkiraan produksi yakni 692.911 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 399.085 ton beras.
Sedangkan untuk perkiraan panen padi di bulan April 2023 mencapai sekitar 174.609 hektar dengan perkiraan produksi mencapai 869.113 ton GKG atau setara dengan 500.839 ton beras.
Adapun untuk bulan Mei 2023, perkiraannya akan mencapai 85.576 hektar dengan produksi mencapai 422.188 ton GKG atau setara dengan 243.481 ton beras.
Secara umum, gambaran padi di Provinsi Sulsel memiliki luas baku sawah seluas 654.818 hektar dengan luas panen mencapai 1.083.084 hektar dan produksi padi mencapai 5.360.169 ton GKG atau setara 3.075.860 ton beras.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.