Untuk membangun dan mengembangkan aset strategis, MBMA telah menjalin kerja sama dengan grup Tsingshan, Huayou, serta CATL, yang merupakan pemain global terdepan dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.
Adapun kinerja perseroan sampai dengan September 2022, mencatat pendapatan usaha senilai 289,45 juta dollar AS dengan laba kotor sebesar 31,31 juta dollar AS. Adapun laba periode berjalan sebesar 32,47 juta dollar AS. Sementara itu, total aset MBMA mencapai 1,89 miliar dollar AS, dengan ekuitas sebesar 1,29 miliar dollar AS.
Wakil Presiden Direktur MBMA Jason Greive menyatakan, saat ini sumber pendapatan perusahaan masih berasal dari operasional smelter RKEF yang menghasilkan Nickel Pig Iron (NPI) dengan kapasitas terpasang produksi agregat mencapai 38.000 Ni per tahun per 30 September 2022.
Namun, setelah pembangunan atau komisioning smelter RKEF baru, tambang SCM dan proyek AIM I, MBMA diproyeksikan akan dapat menghasilkan 88.000 Ni per tahun dan 1,2 juta ton asam per tahun.
“Kegiatan usaha yang dijalankan senantiasa mengikuti regulasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Perusahaan juga berkomitmen menjalankan proses bisnis sesuai dengan prinsip tata kelola Environmental, Social and Governance atau ESG untuk mencapai target net-zero emission pada tahun 2050,” tegas Jason.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.