Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengawali Pagi, IHSG Bergerak di Zona Hijau, Rupiah Menguat

Kompas.com - 31/03/2023, 09:31 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (31/3/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.14 WIB, IHSG berada pada level 6.810,07 atau naik 1,12 poin (0,0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.808,95.

Sebanyak 200 saham melaju di zona hijau dan 197 saham di zona merah. Sedangkan 211 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 913 miliar dengan volume 1,89 miliar saham.

Bursa Asia menguat dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 1,5 persen, Strait Times 0,21 persen, Nikkei 0,9 persen, dan Shanghai Komposit 0,35 persen.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Bakal Menguat. Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Wall Street pada penutupan perdagangan Kamis berakhir menguat, dimana Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,43 persen, S&P 500 mengaut 0,5 persen, dan index acuan saham teknologi Nasdaq juga bertambah 0,7 persen.

Sebelumnya, William Hartanto Founder WH Project mengatakan, laporan keuaangan kuartal I 2023 bisa memicu window dressing. Jika ini terjadi maka tidak aneh jika IHSG melanjutkan penguatan di bulan April, namun terbatas sebelum menjumpai bulan Mei.

“Secara teknikal, kami belum mengubah view terhadap IHSG yang masih memiliki peluang menuju 6.856. Kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.668 – 6.856,” kata William dalam analisisnya.

Baca juga: IHSG Ditutup Melemah, Rupiah Menguat Tipis


Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14,982 per dollar AS, atau naik 66 poin (0,44 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.048 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, data ekonomi AS yang dirilis semalam yang lebih buruk dari ekspektasi pasar bisa memberikan katalis positif untuk pergerakan rupiah terhadap dollar AS hari ini.

“Rupiah berpotensi menguat,” kata Ariston kepada Kompas.com.


Data PDB kuartal IV-2022 AS dirilis mengalami revisi turun dibandingkan rilis bulan sebelumnya, dan klaim tunjangan pengangguran mingguan dirilis lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

“Hasil ini bisa memperbesar kembali ekspektasi pasar bahwa the Fed tidak akan agresif menaikan suku bunga acuan AS sehingga pasar kembali lagi masuk ke aset berisiko seperti rupiah,” lanjut dia.

Di sisi lain, data survei aktivitas manufaktur dan non manufaktur China bulan Maret yang akan dirilis jam 8.30 pagi ini, bisa menjadi katalis positif untuk rupiah bila hasilnya lebih bagus dari ekspektasi. Pasca dibukanya pembatasan, aktivitas manufaktur dan non manufaktur China terus bertumbuh.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini bisa bergerak menguat pada kisaran potensi support di sekitar Rp 15.000 per dollar AS, dengan potensi resisten sampai dengan Rp 14.980 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com