“Sertifikasi tentu menjadi perhatian utama. Kami mengutamakan aspek keamanan pada konversi BBG sepeda motor ini. Tabung CNG yang dipakai telah lolos uji tekan dan berstandar internasional ISO 11439, sehingga kecil sekali kemungkinan untuk meledak dalam penggunaan sehari-hari,” jelas Hardiansyah.
Baca juga: Monitoring Pembangunan Jargas, BPH Migas Kunjungi PGN SOR III Area Semarang
Selain itu, tambah dia, tabung BBG juga aman karena terbuat dari bahan seamless steel pipe yang ringan dan kuat karena dibuat dengan proses khusus tanpa sambungan.
Kemudian, tabung yang dipakai juga sudah sesuai dengan standard safety ISO 11439. Pengetesan dilakukan sebesar 1.5x dari tekanan operasional dan jauh lebih besar dari tekanan pada saat terjadi tumbukan akibat kecelakaan.
"Cylinder valve juga sesuai standar ECE R 110 dengan mode auto cut off untuk excess flow, artinya jika ada piping putus atau lepas langsung cut off gas dari cylinder," ujarnya.
Lebih lanjut, Rahmat menambahkan, mengatakan, uji coba motor CNG yang cukup sukses menjadi pacuan bagi PNG untuk segera merealisasikan piloting project pada 300 sepeda motor dalam waktu dekat.
Baca juga: Siapkan Transisi Energi, PGN Gandeng 3 Perusahaan Jepang dan PTPN Garap Proyek Biomethane
"Konversi motor CNG merupakan terobosan sekaligus dukungan PGN Group terhadap penyediaan energi yang ramah lingkungan dan hemat bagi masyarakat,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.