Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Minta Polisi Perketat Pengamanan di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kompas.com - 31/03/2023, 15:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan meminta polisi untuk memperketat pengamanan di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Pengetatan pengamanan ini diperlukan karena terdapat oknum yang berupaya merusak fasilitas, sehingga memperlambat proses penyelesaian pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung .

"Terakhir saya ingin sampaikan, kita minta pengamanan. Jangan sampai ada yang merusak fasilitas-fasilitas yang sudah dibangun yang bisa menghambat. Karena kami lihat ada upaya itu dan kita sudah ada yang monitor, sudah ada yang kita tangkap," kata dia di Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Namun demikian, dirinya mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan oleh Polisi karena telah menangkap pelaku vandalisme megaproyek tersebut.

Baca juga: RI Harus Utang Lagi ke China Rp 8,3 Triliun untuk Tambal Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Saya kira polisi juga sudah bekerja sangat cepat. Saya minta kita semua saling mengingatkan karena ini menyangkut reputasi kita juga. Ini kereta api cepat pertama di Asia Tenggara," ucap Luhut.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan Terintegrasi dengan LRT Jabodebek

Lebih lanjut kata Luhut, Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini nantinya bakal terintegrasi dengan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek. Dari Stasiun Halim Perdanakusumah hingga ke Stasiun Dukuh Atas.

"Kita sudah melihat tadi Stasiun Halim, di mana nanti penumpang dengan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung bisa transit di LRT Dukuh Atas. Dukuh Atas ini nanti juga bisa transit ke Transjakarta," jelasnya.

Dengan demikian, secara keseluruhan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek diharapkan mulai beroperasional pada 18 Agustus 2023 yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jadi ekosistem yang dimau presiden itu kita harapkan nanti bulan Agustus tanggal 18 akan diresmikan oleh presiden. Tadi, peletakkan kereta api terakhir Jakarta-Bandung sudah dilakukan. Jadi empat kilometer yang sudah dipasang karena dua ya rel kiri-kanan dan itu sudah jadi," kata Luhut.

Baca juga: KCIC Minta Masa Konsesi Kereta Cepat Diperpanjang, Kemenhub: Kami Masih Menunggu Data

Mantan Menko Polhukam ini pun memastikan proyek kedua kereta ini akan selesai sesuai target.

"Persiapan-persiapan lain, saya pikir sudah diselesaikan. Jangan ada kekhawatiran orang bilang kurang sana-sini itu tidak ada. Semua sesuai masih berjalan sesuai rencana. Tidak ada kendala yang berarti," ujar Luhut.

Sebelum ke Stasiun Dukuh Atas, Luhut melakukan peletakkan rel terakhir KCJB di Stasiun Halim Perdanakusumah.

Menandakan bahwa seluruh jalur Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, telah tersambung dari Tegalluar hingga Halim Perdanakusumah. Dengan total panjang rel terpasang sepanjang 304 kilometer (km) untuk kedua sisinya.

"Setelah penyelesaian tahap ini, proyek KCJB akan memasuki periode pengujian terintegrasi yang dilanjutkan dengan uji coba operasi hingga akhirnya pengoperasian secara komersial sebagai kado terindah bagi HUT Ke-78 Republik ini di bulan Austus nanti," pungkasnya.

Baca juga: Stafsus Erick Thohir Sebut Negosiasi Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Tak Ganggu Timeline

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com