Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delay Penerbangan Samarinda-Surabaya Akibat Pecah Ban, Bos Super Air Jet Minta Maaf

Kompas.com - 02/04/2023, 09:21 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pihak manajemen Super Air Jet menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyaman yang terjadi kepada seluruh tamu super (penumpang) pada Sabtu (1/4/2023).

Permintaan maaf tersebut, disampaikan menyusul adanya keterlambatan (delay) keberangkatan penerbangan nomor IU-643 rute Samarinda menuju Surabaya. Sebab, pesawat Super Air Jet tersebut mengalami pecah ban ketika hendak terbang.

Super Air Jet menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyaman yang terjadi kepada seluruh penumpang dengan adanya keterlambatan keberangkatan penerbangan nomor IU-643 rute Samarinda menuju Surabaya.

Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari, menjelaskan pihaknya mengoperasikan Airbus 320-200 registrasi PK-SAM yang memiliki jadwal lepas landas pukul 14.00 WITA.

Baca juga: Apa Bedanya Lion Air, Batik, Wings, dan Super Air Jet?

"Super Air Jet telah melayani (penanganan) secara baik dengan tetap menjalankan ketentuan sesuai manajemen keterlambatan yang berlaku," kata Ari dalam keterangannya.

Seluruh tamu super mendapatkan perhatian secara tepat di ruang tunggu terminal keberangkatan. Senantiasa menyampaikan informasi berdasarkan perkembangan.

Penerbangan nomor IU-643 dipersiapkan kembali dengan menggunakan pesawat pengganti yaitu registrasi PK-SGC yang didatangkan dari Balikpapan.

Proses penggantian pesawat dan administrasi membutuhkan waktu signifikan. Pesawat membawa 6 kru serta 168 tamu, lepas landas pukul 17.44 WITA dari Samarinda dan waktu kedatangan di Surabaya pukul 18.14 WIB.

Baca juga: Viral Penumpang Kepanasan Nyaris 2 Jam, Bos Super Air Jet Minta Maaf

Insiden pecah ban

Ari membeberkan, maskapainya selalu mengedepankan keselamatan dan keamanan penerbangan dalam setiap aspek operasionalnya. Seluruh prosedur keselamatan yang ketat dijalankan untuk memastikan bahwa setiap penerbangan berjalan dengan aman dan lancar.

Ia bilang, penerbangan IU-643 dengan Airbus 320-200 registrasi PK-SAM bergerak di landas hubung (taxiway) dengan kecepatan mesin masih rendah bersiap untuk berbelok menuju landas pacu (runway).

Pilot sesuai prosedur mengurangi kecepatan dan menghentikan pergerakan pesawat dikarenakan merasakan posisi pesawat tidak semestinya (kurang sempurna). Pilot berkoordinasi dengan petugas layanan darat dan teknisi untuk pengecekan.

"Dari hasil data dan pengecekan awal di lapangan, roda pesawat bagian kanan (nomor 4) indikasi mengalami tekanan angin yang tidak tepat, yang berdampak (menyebabkan) pecah ban secara tiba-tiba (tyre burst) sehingga terganggu keseimbangan pada pesawat.

Baca juga: 10 Contoh BUMN Lengkap dengan Bidang Usahanya

"Pada kondisi tersebut salah satu roda bagian kanan pesawat sebelah kanan keluar sedikit dari permukaan beton taxiway," terang Ari.

Dari hasil pemeriksaan awal, teridentifikasi bahwa roda paling kanan (nomor 4) telah bergerak di luar permukaan yang seharusnya sehingga mengakibatkan gangguan pada roda dimaksud.

Seluruh penumpang diinformasikan dengan baik dan diarahkan menuju ruang tunggu bandar udara. Insiden tersebut menurutnya tidak menyebabkan terganggunya operasional penerbangan lain.

"Super Air Jet mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam menangani insiden ini dengan cepat dan efektif," ujar Ari.

Saat ini, pihak maskapai penerbangan dan otoritas penerbangan tengah melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden ini.

Baca juga: Piala Dunia U-20 di RI Batal, Bagaimana Nasib Anggaran Rp 500 Miliar?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com