Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkomsel-Indihome Bakal Digabung, Saham Singtel Akan Terdelusi

Kompas.com - 03/04/2023, 16:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggabungan dua anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, yakni IndiHome dan Telkomsel bakal berdampak pada pengurangan porsi kepemilikan saham (delusi) Singapore Telecommunications (Singtel) di Telkomsel.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, usai Telkom melepaskan unit bisnis IndiHome dan menggabungkannya dengan Telkomsel melalui proses inbreng, maka saham Singtel di Telkomsel akan tergerus.

"Aset ini diinbrengkan dan akan mengurangi sebagian kepemilikan dari pada Singtel di Telkomsel," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Cara Lapor Gangguan Indihome, Bisa via Call Center Bebas Pulsa?

Adapun saat ini Telkom memiliki 65 persen saham di Telkomsel, sedangkan porsi saham Singtel sebesar 35 persen. Lewat penggabungan kedua entitas tersebut, saham Telkom di Telkomsel akan naik, sedangkan Singtel akan turun.

Tiko, sapaan akrabnya, mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan negosiasi dengan Singtel terkait penurunan saham tersebut. Menurutnya, Kementerian BUMN meninginkan delusi saham berkisar 3-5 persen.

"Maunya Kementerian (BUMN) range-nya antara 3-5 persen, tapi merekanya belum setuju. Jadi ini lagi diskusi," kata dia.

Baca juga: Telkom-Singtel Kolaborasi Kembangkan Data Center dan Bisnis Broadband


Saat ini Kementerian BUMN pun sedang meminta restu Komisi VI DPR RI terkait rencana aksi korporasi tersebut.

Tiko mengatakan, penggabungan IndiHome dan Telkomsel merupakan bagian dari rencana transformasi Telkom, dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan infrastruktur digital.

Aksi korporasi itu masuk strategi Five Bold Moves, yang mencakup inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC).

Rencananya layanan penyedia Wi-Fi atau fiber broadband provider akan berada di bawah Telkomsel. Menurut dia, rencana tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa depan.

"Mobile bisnisnya mulai menurun secara pertumbuhan masa depan, namun kita yakini bahwa masyarakat semakin lama akan semakin banyak beralih ke Wi-Fi. Nah ini kita sebagai pemain utama di sektor ini harus melakukan transformasi yang cepat dan tepat sasaran," papar Tiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com