Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Terapkan Ilmu Bisnis Digital dari Pesantren, Para Santri Ini Sukses Tingkatkan Omzet Bisnis

Kompas.com - 07/04/2023, 10:36 WIB
Nada Zeitalini Arani,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berawal dari iseng, Mohtar Mustofa (25) menerapkan ilmu bisnis digital yang diperolehnya selama menempuh pendidikan di pesantren untuk menjual dandang atau sarangan penanak nasi buatan sang ayah secara online

Mohtar yang merupakan mahasiswa sekaligus santri di Pesantren Wahid Hasyim, Yogyakarta, menceritakan bahwa selama ini produk dandang buatan ayahnya hanya dibeli oleh orang-orang sekitar tempat tinggalnya, yakni Desa Sumberbening, Jawa Timur (Jatim). Tanpa sepengetahuan sang ayah, ia pun menjual produk tersebut secara online melalui e-commerce.

Ia mulai merintis toko online sejak awal kuliah pada 2020. Saat itu, Mohtar yakin bahwa belum banyak orang yang membuat sarangan penanak nasi seperti yang dibuat oleh ayahnya.

“Ternyata benar, saya cek di online belum ada yang jual pada saat itu. Kemudian, saya mencoba jual (melalui) Shopee dan tidak lama ada yang membeli dari luar daerah. Wah, (saat itu) ayah kaget dan senang,” ujar Mohtar kepada Kompas.com, Kamis (7/4/2023).

Sarangan penanak nasi yang dijual Mohtar Mustofa secara online melalui ShopeeShopee Sarangan penanak nasi yang dijual Mohtar Mustofa secara online melalui Shopee

Melalui TokoMu Official Store, lanjut Mohtar, ia berinisiatif mengusung konsep nasi rendah karbohidrat dan rendah gula dengan penggunaan dandang alumunium yang dijualnya.

Sejak Januari 2023, ia semakin fokus berbisnis serta mengikuti Pelatihan Bisnis Digital dari Shopee Barokah yang membahas strategi jualan online secara detail.

Baca juga: Setahun Berdiri untuk UMKM Indonesia, Simak Deretan Fakta Menarik dari Kampus UMKM Shopee

Kini, pesanan online sarangan penanak nasi buatan ayahnya datang dari berbagai daerah, seperti Sulawesi, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara Timur. Meski demikian, sang ayah masih tidak percaya kalau produk buatannya bisa tembus hingga ke luar Pulau Jawa.

Ayah dari Mohtar Mustofa saat membuat sarangan untuk penanak nasiShopee Ayah dari Mohtar Mustofa saat membuat sarangan untuk penanak nasi

“Alhamdulillah, hasil jualan di Shopee menjadi (sumber) pemasukan yang cukup besar untuk orangtua saya, bahkan untuk tambahan biaya kuliah saya,” tutur Mohtar.

Kembangkan omzet bisnis camilan

Kisah santri yang mengembangkan ekonomi mandiri juga datang dari Dinda Niswatul Umah, santri asal Pondok Pesantren Thoriqoh Mu'Tabaroh, Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Dinda memanfaatkan peluang digital untuk menjual camilan atau snack yang selama ini hanya dijualnya di lingkungan pesantren. Ia menceritakan bahwa dirinya membuka usaha setelah lulus kuliah agar bisa memiliki penghasilan mandiri di pesantren.

Dinda Niswatul Umah, Santri yang mengembangkan bisnis secara online melalui ShopeeShopee Dinda Niswatul Umah, Santri yang mengembangkan bisnis secara online melalui Shopee

“Saya melihat banyak teman-teman santri yang suka cari camilan atau jajan. Dari situ, saya berpikir untuk menjadikan ini peluang usaha sembari mencari pekerjaan. Jadi, sekalian saja saya coba jual secara online untuk memperluas jangkauan pembeli,” ucap Dinda.

Dinda pun terus berupaya meningkatkan pemahaman berjualan online untuk mengembangkan toko Barokah Snack mliliknya. Saat mengetahui informasi pelatihan online dari Shopee, ia langsung mendaftar.

“(Di sana) saya dapat informasi mengenai cara meningkatkan traffic kunjungan toko saya. Masyaallah, penjualan saya meningkat jauh. Saat ini, selalu ada penjualan setiap harinya dan alhamdulillah (saya) menjadi pemenang juara satu Kompetisi Bisnis Digital Shopee Barokah,” tuturnya.

Ciptakan kemandirian ekonomi di pesantren

Mohtar dan Dinda merupakan dua santri pemenang Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur “Dari Pesantren untuk Pesantren” yang diselenggarakan oleh Shopee Barokah.

Program tersebut bertujuan untuk membantu menciptakan ekosistem ekonomi mandiri di lingkungan pesantren melalui pelatihan bisnis digital. Kompetisi ini berhadiah modal usaha, umrah, hingga kanal khusus Produk Santri di platform Shopee Barokah.

Untuk diketahui, kompetisi yang telah melatih 1.000 santri itu digelar di sejumlah wilayah, seperti Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar); Malang, Jawa Timur (Jatim); Jepara dan Solo, Jawa Tengah (Jateng). Kompetisi ini pun mendapatkan antusiasme yang besar dari para peserta.

Baca juga: Sempurnakan Halal Lifestyle, Berikut Fitur Baru Shopee Barokah

Sebanyak 20 toko milik santri yang ikut serta dalam kompetisi itu mendapatkan apresiasi berupa modal usaha. Juara 1 mendapatkan hadiah modal usaha Rp 15 juta serta umrah bagi salah satu pengelola toko, juara 2 mendapatkan hadiah modal usaha Rp 15 juta, dan juara 3 mendapatkan modal usaha senilai Rp10 juta.

Shopee Barokah juga menyiapkan hadiah modal usaha masing-masing senilai Rp 5 juta untuk dua finalis yang masuk ke dalam lima besar pemenang kompetisi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com