Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Api Buka Suara soal Isu Bangkrut dan Demo gara-gara THR

Kompas.com - 14/04/2023, 05:38 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com - Baru-baru ini media sosial dihebohkan oleh para karyawan yang berdemo menuntut pembayaran tunjangan hari raya (THR), yang disertai dengan kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan pekerja di PT Agel Langgeng.

Permasalahan tersebut menyeret nama PT Santos Jaya Abadi atau yang lebih dikenal sebagai produsen kopi bubuk kemasan bermerek Kapal Api.

Dalam narasi yang viral di lini masa, ratusan karyawan bahkan melakukan protes dengan mendatangi kediaman bos Kapal Api yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian setempat.

GM Marketing PT Santos Jaya Abadi Pupuk Sugiharto mengatakan, isu soal PHK dan THR yang tidak dibayarkan oleh perusahaannya tidaklah benar.

Baca juga: Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Setara Bangun 1.081 Km Tol di Sumatera

Pupuk menegaskan, PT Santos Jaya Abadi yang merupakan produsen kopi bubuk dan makanan minuman berbasis kopi itu tidak ada sangkut pautnya dengan masalah hukum yang terjadi di PT Agel Langgeng.

“Tidak ada sangkut pautnya antara Kapal Api dengan PT Agel Langgeng, karena hal ini manajemen yang berbeda, seperti yang disampaikan oleh Bapak Edi dan Bapak Atmari,” kata Pupuk, dikutip dari Kompas TV, Jumat (14/4/2023).

Ia juga menegaskan, kondisi keuangan PT Santos Jaya Abadi masih sehat, operasional pun masih berjalan normal yang mana karyawan juga dibayarkan hak THR. Sehingga, isu perusahaan di ambang kebangkrutan juga merupakan kabar bohong.

“Hingga saat ini, perusahaan (PT Santos Jaya Abadi) masih beroperasi secara normal. Dari marketing tetap melakukan promosi dan produk produk Kapal Api bisa terlihat di pasaran,” ujar Pupuk.

Baca juga: Ini Alasan Utama Jokowi Dulu Pilih China Dibanding Jepang Garap KCJB

Sementara itu, dikutip dari laman resmi Kapal Api Global, PT Agel Langgeng merupakan anak usaha dari Kapal Api Global. Perusahaan tersebut berdiri sejak tahun 1991.

PT Agel Langgeng adalah perusahaan yang memproduksi permen dan biskuit. Bahkan, mereka mengeklaim sebagai salah satu pemain terbesar di industri tersebut di Indonesia.

Di situs resminya, memang PT Agel Langgeng dan Kapal Api Global memiliki keterkaitan dengan PT Santos Jaya Abadi. Namun, seperti yang sudah ditegaskan Pupuk Sugiharto, kedua perusahaan itu memiliki manajemen yang berbeda.

Artikel ini bersumber dari berita yang tayang di Kompas TV berjudul: "Viral Penutupan Pabrik PT Agel Langgeng Pasuruan, PT Santos Jaya Abadi Tegaskan Tidak Terlibat"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas TV
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com