Ia menilai, lonjakan transaksi tersebut juga menjadi indikasi pertumbuhan positif perekonomian masyarakat.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Mohammad Feriadi mengatakan bahwa lonjakan jumlah paket menjelang Lebaran disebabkan oleh kondisi ekonomi Indonesia yang berangsur pulih pascapandemi Covid-19.
“Mungkin masyarakat kembali melakukan belanja online, mengirim barang untuk keluarga di kampung halaman atau sebaliknya, dan mengirim hadiah. Hal ini membuat traffic (pengiriman barang) meningkat,” kata Feriadi yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur JNE.
Tahun ini, Feriadi memproyeksi akan terjadi lonjakan paket hingga 20 persen ketimbang tahun sebelumnya. Menurutnya, barang-barang yang dikirim didominasi pakaian.
Berbagai dukungan semangat untuk para kurir berdatangan dari sejumlah netizen di media sosial. Mereka mengajak para pembeli untuk bersabar menunggu paket yang kemungkinan datang terlambat.
Selain itu, konsumen juga bisa memberikan tip untuk kurir. Jika menggunakan jasa pengiriman, seperti Grab, Gojek, dan Shopee Xpress, konsumen dapat memberikan tip kepada kurir melalui aplikasi Shopee dengan memilih Rincian Pesanan lalu pilih Beri Tip untuk Kurir. Kemudian, pilih atau masukan nominal tip yang ingin diberikan lalu pilih menu Kirim.
Konsumen bisa juga memberikan tip secara tunai kepada kurir saat mengantarkan paket ke tempat tujuan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.