Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Buruh, Menaker Ungkap Tantangan Dunia Kerja Makin Berat

Kompas.com - 01/05/2023, 15:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Memperingati hari buruh international yang jatuh pada Senin (1/5/2023), Menteri Ketenagakerjaan (Manaker) Ida Fauziah mengungkapkan bahwa terjadi perubahan yang sangat besar pada sektor ketenagakerjaan dalam 2,5 tahun terakhir ini.

“Tantangan dunia keternagakerjan di industi 4.0 semakin berat. Industri 4.0 membuka peluang terciptanya profesi baru, sementara banyak profesi lama yang mulai tergerus. Sementara itu, terjadi perubahan besar pada jenis pekerjaan, karakter pekerjaan, maupun skill yang dibutuhkan oleh dunia usaha di era transformasi digital ini,” kata Ida dalam sambutannya di acara Puncak Perayaan Hari Buruh Internasional Merajut Kebersamaan Di Hari Yang Fitri.

Ida mengatakan, dalam menghadapi situasi saat ini, baik pekerja, maupun pengusaha dituntut untuk menyesuaikan diri dan berubah dalam melakukan pola kerja. Seperti memperbarui usaha dari tradisional menjadi digital demi mempertahankan keberlangsungan usaha.

Baca juga: Sri Mulyani: Buruh Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Dia mengatakan, untuk menjawab tantangan tersebut dibutuhkan kekompakan, soliditas di organisasi pekerja, organisasi pengusaha, maupun pemerintah. Ida yakin melalui kekompakan, dan soliditas, tantangan di bidang ketenagakerjaan bisa dilalui bersama.

“Hal ini telah kita buktikan bersama di masa sulit 2,5 tahun terakhir. Di mana kita bisa melawatinya bersama. Situasi pandemi memberikan kita kesempatan untuk melakukan perbaikan diri, dan menjadi bangsa yang tangguh,” kata dia.

Ida mengatakan, saat ini total keanggotaan serikat pekerja berjumlah 4,2 juta orang. Artinya, masih banyak buruh yang belum bergabung. Ia berharap jumlah tersebut bisa bertambah untuk mendukung aspirasi di dewan Tripartit dan Pengupahan.

Baca juga: Perwakilan Buruh Bakal Temui Ganjar Pranowo, Mau Bahas Apa?

“Mari kita berkolaboirasi menghasilkan kesepakatan bersama untuk memajukan dunia usaha melalui forum resmi ini,” lanjut Ida.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, angkatan kerja semakin hari semakin meluas. Untuk itu, pemerintah berupaya untuk memastikan tenaga kerja yang siap pakai menyesuaikan kebutuhan dunia usaha.

“Kita memastikan angkatan kerja kita bisa sejalan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Untuk itu, pemerintah memasukkan kurikulum yang tidak hanya berkaitan dengan pemerintahan, pancasila, dan agama saja, tapi mengenai teknologi, yang mana dulunya supply base menjadi demand base,” kata Muhadjir.

Baca juga: Besok May Day, Titik Lokasi Ini Bakal Dipadati 50.000 Buruh

Muhadjir mengatakan, organisasi penyedia lapangan kerja juga diharapkan bisa bekerja sama dengan baik dan memastikan bonus demografi tidak menjadi musibah, tapi sebaliknya menjadi berkah yang mendorong ekonomi Indonesia semakin kuat.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Peralihan Konsumsi Rokok hingga Larangan Ekspor Mineral Jadi Tantangan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai 2024

Peralihan Konsumsi Rokok hingga Larangan Ekspor Mineral Jadi Tantangan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai 2024

Whats New
Mentan SYL Sebut Kerja Sama Pangan Penting untuk Hadapi Tantangan Global

Mentan SYL Sebut Kerja Sama Pangan Penting untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Luhut: Potensi Investasi Bursa Karbon Mencapai Rp 146,3 Triliun

Luhut: Potensi Investasi Bursa Karbon Mencapai Rp 146,3 Triliun

Whats New
Simak Jenis hingga Syarat Ajukan KPR di BTN

Simak Jenis hingga Syarat Ajukan KPR di BTN

Whats New
Update Rencana LRT Bali, Kemungkinan Dibangun di Bawah Tanah, Biaya Bisa Bengkak 3 Kali Lipat

Update Rencana LRT Bali, Kemungkinan Dibangun di Bawah Tanah, Biaya Bisa Bengkak 3 Kali Lipat

Whats New
OJK: Pelaksanaan Bursa Karbon di RI Lebih Cepat dari Negara Asia Lainnya

OJK: Pelaksanaan Bursa Karbon di RI Lebih Cepat dari Negara Asia Lainnya

Whats New
Bakal Dibahas DPR, Sampai Mana RUU Perkoperasian?

Bakal Dibahas DPR, Sampai Mana RUU Perkoperasian?

Whats New
Mengenal Platform Jual Beli Karbon Berbasis Ritel di Indonesia

Mengenal Platform Jual Beli Karbon Berbasis Ritel di Indonesia

Whats New
Jangan Pakai Pinpri, Ini 4 Produk Alternatif untuk Pinjaman Dana

Jangan Pakai Pinpri, Ini 4 Produk Alternatif untuk Pinjaman Dana

Spend Smart
Pemerintah Yakin Setoran Pajak Lampaui Target di Akhir 2023

Pemerintah Yakin Setoran Pajak Lampaui Target di Akhir 2023

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Diusulkan Rp 250.000-Rp 300.000 'Worth It' Enggak? Begini Tanggapan Masyarakat

Harga Tiket Kereta Cepat Diusulkan Rp 250.000-Rp 300.000 "Worth It" Enggak? Begini Tanggapan Masyarakat

Whats New
Pengamat Minta Pemerintah Fokus Setarakan Aturan Main 'Social Commerce' dan 'E-commerce'

Pengamat Minta Pemerintah Fokus Setarakan Aturan Main "Social Commerce" dan "E-commerce"

Whats New
Tahun Depan Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen di Tengah Ketidakpastian Global, Realistiskah?

Tahun Depan Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen di Tengah Ketidakpastian Global, Realistiskah?

Whats New
Kementan Realisasikan RJIT di Kota Serang untuk Tingkatkan Produksi Padi hingga Antisipasi El Nino

Kementan Realisasikan RJIT di Kota Serang untuk Tingkatkan Produksi Padi hingga Antisipasi El Nino

Whats New
Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Mana yang Lebih Dipilih Masyarakat?

Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Mana yang Lebih Dipilih Masyarakat?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com