Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Pagi Ini Bergerak di Zona Merah

Kompas.com - 12/05/2023, 09:25 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (12/5/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.15 WIB, IHSG berada pada level 6.733,95 atau turun 21,98 poin (0,33 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.755,93.

Sebanyak 192 saham melaju di zona hijau dan 210 saham di zona merah. Sedangkan 204 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun dengan volume 6,2 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Lanjut Melemah, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia pagi ini bergerak mayoritas hijau dengan kenaikan Nikkei 0,89 persen (260,6 poin) pada 19.376,69, Hang Seng Hongkong menguat 0,29 persen (62 poin) 19.805,85, dan Shanghai Komposit di level 3.319,04 atau bertambah 0,28 persen (9,3 poin). Sementara itu, Strait Times melemah 0,7 persen (22,6 poin) 3.206,9.

Pada penutupan perdagangan Kamis, Wall Street bervariasi. S&P 500 turun 0,17 persen ditutup pada level 4.130,62. Dow Jones Industrial Average merosot 221,82 poin, atau 0,66 persen dan berakhir pada 33.309,51. Nasdaq Composite juga bertambah 0,18 persen di level 12.328,51.

Baca juga: IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Menguat

Sebelumnya, William Surya Wijaya CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas mengungkapkan, pergerakan IHSG terlihat sedang kembali pada fase konsolidasi wajarnya pasca-mengalami teknikal rebound pada beberapa waktu sebelumnya. Tapi, masih minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG.

“Ini membuat IHSG masih akan cenderung bergerak sideways hingga beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG masih berpotensi melemah pada range 6.726 sampai dengan 6.878,” ujar William.

Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.06 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.770 per dollar AS, atau turun 48 poin (0,33 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.722 per dollar AS.

Baca juga: Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BNI


Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah hari ini dibayangi oleh pergerakan indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar terhadap 6 mata uang utama dunia, terlihat menguat ke level 102 sejak semalam.

Penguatan dollar AS ini bisa karena posisi dollar sebagai aset safe haven dimana pasar mengkhawatirkan soal debt ceiling dan kondisi perbankan AS serta pelambatan ekonomi China dan bisa juga karena indikasi bahwa Bank Sentral AS belum memikirkan opsi pemangkasan suku bunga acuannya.

“Sentimen tersebut bisa membuat rupiah melemah hari ini, ke arah Rp 14.750 per dollar AS, dengan potensi penguatan di area Rp 14.700 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com