Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan GTSI Bakal Tergerus karena "Docking" Dua Kapal

Kompas.com - 12/05/2023, 22:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GTS Indonesia Tbk (GTSI) berencana melakukan docking untuk maintenance dua kapal milik perseroan, yakni Triputra dan Ekaputra. Docking tersebut dinilai akan berdampak pada pendapatan perseroan di sepanjang tahun 2023.

"Di tahun ini, Ekaputra dan Triputra harus docking, untuk keselamatan yang kami prioritaskan. Memang biasanya bisa mundur docking-nya, tapi GTSI enggak mau," kata Direktur GTSI Dandun Widodo di Jakarta, Jumat (11/5/2023).

"Kalau itu tidak terjadi, pendapatan kita akan stabil," tambahnya.

Baca juga: Ada Potensi Risiko Keselamatan, Tesla Bakal Tarik 1,1 Juta Mobil di China

Dandun mengatakan, rencana docking tersebut dapat menurunkan pendapatan perusahaan sebesar 20 persen dibanding perolehan pendapatan tahun 2022, yakni menjadi 4 juta dollar AS atau setara Rp 59 miliar (kurs Rp 14.750 per dollar AS). Hal ini mengingat biaya docking kedua kapal yang mencapai 3 juta dollar AS.

"Target pendapatnya tahun ini sedikit menurun karena dua kapal kita akan nganggur, dengan biaya selama dua bulan itu 3 juta dollar AS. Secara revenue kita akan turun dibanding tahun lalu. Target bottom line kita maksimal 4 juta dollar AS," lanjut dia.

Adapun docking untuk Triputra akan dimulai pada Juli tahun ini, dan Ekaputra akan dimulai pada September 2023. Tak hanya biaya, perusahaan juga harus menyiapkan chater kapal sebagai pengganti.

Baca juga: Pembelian Solar dengan MyPertamina Mulai Berlaku di Banten dan Jawa Barat

"Sebulan harus ke bengkel, jadi enggak ada revenue saat itu. Jadi secara revenue turun tapi tidak signifikan, tapi profit turun signifikan," tambahnya.

"Bahan bakunya harus dibebankan kepada kita, kalau lagi operating itu kan dibebankan kepada penyewa. Ketika docking jadi beban kita. Ini kenapa bottom line kita akan turun sedikit dari 2022," lanjutnya.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, sepanjang tahun 2022 perseroan membalikkan posisi rugi bersih 11,9 juta dollar AS menjadi laba sebesar 5,1 juta dollar AS atau sekitar Rp 75,2 miliar.

Perolehan laba bersih GTSI ditopang oleh pendapatan di tahun 2022 sebesar 41,2 juta dollar AS atau melonjak 34,04 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar 30,7 juta.

Baca juga: GOTO Resmi Jadi Konstituen Indeks MSCI

"Jadi penurunan laba tidak banyak, dari 5,1 juta dollar AS ke 4 juta dollar AS (di 2023), enggak sampai 20 persen," jelas Dandun.

Adapun laba bersih GTSI pada kuartal I tahun 2023 sebesar 2,8 juta dollar AS yang setara dengan Rp 41 miliar atau tumbuh 55,5 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 1,8 juta dollar AS.

Laba pada kuartal I-2023 ditopang oleh laba usaha yang tumbuh menjadi 3,1 juta dollar AS dari periode sama tahun sebelumnya 2,4 juta dollar AS. Selain itu pendapatan operasional perusahaan juga naik dari 87.171 dollar AS menjadi 706.034 dollar AS di kuartal I-2023.

Baca juga: Platform Kripto Global Berguguran, Indodax Audit Kecukupan Likuiditas

Meski demikian, Dandun optimis bahwa industri gas alam cair masih cukup menjanjikan, meski tahun 2022 sempat dihadapkan dengan berbagai tantangan. Dia memastikan GTSI terus berfokus dalam meningkatkan kelancaran operasional serta kepercayaan pelanggan atas layanan Perseroan.

"Di tahun 2022, perseroan berhasil mencetak kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan tahun 2021. Per segmen usaha, pendapatan Perseroan juga mulai membaik di tahun 2022 yang mengindikasikan bahwa langkah strategis yang telah dirumuskan dan diimplementasikan oleh Direksi sejak awal tahun 2022 telah membuahkan hasil yang diharapkan," kata Dandun.

Baca juga: Allianz Life Cetak Laba Bersih Rp 635,5 Miliar pada 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com