Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saratoga Mau Fokus Investasi di Sektor Kesehatan dan EBT pada 2023

Kompas.com - 15/05/2023, 22:05 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) akan fokus berinvestasi pada sektor kesehatan dan energi baru terbarukan (EBT). Emiten yang berkecimpung di sektor investasi tersebut menyiapkan dana 100-150 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,48 triliun-Rp 2,22 triliun (asumsi kurs Rp 14.808 per dollar AS) untuk berinvestasi tahun ini.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan, strategi ini dilakukan guna mengurangi eksposur perusahaan komoditas terhadap kinerja SRTG.

Saat ini, sekitar 85 persen portofolio SRTG berasal dari investasi di tiga perusahaan keping biru alias blue chips, yakni PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Baca juga: Garuda Indonesia Tawarkan Diskon Tiket hingga 80 Persen, Ini Daftarnya

 

MDKA dan ADRO merupakan saham yang berkaitan dengan komoditas, dimana kinerjanya sangat tergantung dari pergerakan harga komoditas.

“Bukan berarti kami akan menjual (divestasi saham-saham tersebut), tetapi kami akan menambah investasi baru di sektor non komoditas, salah satunya adalah di sektor energi bersih,” kata Devin dikutip dari Kontan.co.id, Senin (15/5).

Pada kuartal I-2023, emiten besutan Sandiaga Uno ini mencatatkan kerugian Rp 4,39 triliun. Salah satunya berasal dari kerugian neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp 5,10 triliun.

Kerugian ini berbalik dari keuntungan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,89 triliun. Penghasilan dividen, bunga dan investasi per akhir Maret 2023 tercatat hanya Rp 14,49 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 145,33 miliar.

Baca juga: Perluas Bisnis, Pertamina Patra Niaga Sasar Pasar Bunker Angkutan Kapal

Adapun nilai aset bersih alias net asset value (NAV) SRTG per kuartal pertama 2023 sebesar Rp 57,0 triliun, turun 6 persen dari NAV per akhir 2022. Penurunan ini seiring dengan volatilitas pasar saham yang mempengaruhi return investasi Saratoga.

Nantinya, sektor EBT yang dibidik SRTG tidak hanya perusahaan yang berkecimpung di bisnis pembangkit, tetapi juga perusahaan yang berkecimpung di bisnis energi bersih lainnya, salah satunya karbon kredit.

Devin bilang, saat ini SRTG sudah berinvestasi di Forest Carbon yang menghasilkan carbon credit. SRTG juga saat ini berinvestasi di Xurya yang merupakan perusahaan sektor energi surya terbesar.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Ransomware dan Jenisnya

Selain di sektor EBT, Saratoga juga akan mengincar investasi di sektor kesehatan, setelah sebelumnya mendivestasi seluruh kepemilikannya di saham PT Famon Awal bros Sedaya Tbk (PRAY).

“Seberapa besarnya (kontribusi EBT dan Kesehatan) terhadap kinerja nanti akan kami lihat. Tugas kami mengevaluasi sektor healthcare. Apakah akan dieksekusi di tahun ini semuanya tergantung kondisi,” sambung Devin.

Sebelumnya, pada Maret 2023, SRTG telah melakukan divestasi atas seluruh kepemilikannya di saham pengelola rumah sakit Primaya tersebut. Sebelum transaksi, SRTG memiliki 425,44 juta saham PRAY.

Baca juga: Wapres Minta BSI Benahi dan Perkuat Sistem Teknologi

Pelepasan saham tersebut dilakukan untuk mendapat keuntungan (gain) dari investasi yang sudah dilakukan Saratoga Investama Sedaya di saham Famon Awal Bros. Setelah divestasi yang dilakukan pada 27 Februari 2023, SRTG tercatat sudah tidak memiliki lagi saham PRAY.

Devin mengatakan divestasi tersebut dilakukan karena PRAY sudah berada di kondisi yang cukup mature, dimana saat ini jumlah rumah sakit Primaya sudah mencapai 16 unit. Berkaca dari kondisi keberhasilan mengantarkan PRAY berkembang, SRTG berkeyakinan mencari peluang investasi baru di sektor Kesehatan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com