JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengatakan, nantinya di kawasan ibu kota negara Nusantara akan dibangun beberapa fasilitas publik, seperti rumah sakit internasional salah satunya.
Hal tersebut dia kemukakan usai mengikuti rapat koordinasi (rakor) terkait investasi IKN di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/5/2023).
"Misalnya akan ada satu rumah sakit internasional, kemudian ada juga fasilitas pendidikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari IKN ini," katanya dikutip melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Luhut Dapat Tugas Baru Tangani Percepatan Investasi di IKN
Selain fasilitas infrastruktur dan publik, di kawasan IKN juga akan berdiri pusat perbelanjaan yang mulai dibangun pada 2024.
"Juga akan dirajut, dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas untuk ekonomi, fasilitas sosial, dan juga untuk lifestyle. Misalnya akan ada satu tempat department store atau mal yang akan juga menjadi bagian dari ekosistem yang akan kita bentuk di tahap pertama tahun 2024 di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan," sambung Bambang.
Pembangunan rumah sakit internasional serta fasilitas lifestyle tersebut dipastikan tidak akan menggunakan keuangan negara melainkan dana investor atau pelaku usaha.
"Hal terakhir yang bisa saya sampaikan, beberapa bulan kedepan, kami akan segera mengumumkan beberapa proyek yang sudah matang yang oleh para pelaku usaha yang non-pemerintah atau non-APBN," jelas Bambang.
Baca juga: Ke Abu Dhabi, Otorita IKN Tawarkan Investasi Energi Terbarukan ke ADQ dan Masdar
Sementara itu, pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara per Maret 2023 telah mencapai 23 persen.
"Pembangunan KIPP IKN bahwa secara rata-rata sampai awal Maret 2023 sekitar 23 persen," kata Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H Sumadilaga dalam unggahan Instagram resmi Kementerian PUPR @kemenpupr dikutip Kompas.com.
Danis bilang, terdapat dua infrastruktur dasar yang pembangunannya sudah beres sepenuhnya, yaitu tiga ruas jalan logistik dan Embung Mentawir.
Kemudian untuk pembangunan Kantor Presiden, progresnya baru mencapai 5,8 persen pada periode yang sama. Sementara Istana Presiden progres pembangunannya telah mencapai sekitar 8 persen.
Baca juga: Otorita IKN: Insya Allah Mei Ini Ada Beberapa Investor Konkret Investasi Bukan Sekadar MoU
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.