Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Tipis, Harga Emas Dunia Kokoh di Atas Level 2.000 Dollar AS

Kompas.com - 16/05/2023, 09:31 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Senin (15/5/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB, dipicu kebuntuan terkait plafon utang Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran perlambatan ekonomi.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi di level 2.014,44 dollar AS per ons, setelah jatuh selama tiga sesi. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange bertahan di level 2.019,10 dollar AS per ons.

Sejumlah data ekonomi AS yang dirilis beberapa waktu terakhir memperkuat potensi terjadinya resesi di negara adi daya itu. Hal ini membuat emas menjadi lebih menarik bagi para investor.

Baca juga: Awal Pekan, Harga Emas Antam Bertahan di Rp 1.060.000 Per Gram

Emas memang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak ekonomi.

Data pada hari Jumat menunjukkan sentimen konsumen AS di Mei 2023 merosot ke level terendah dalam 6 bulan, di tengah kekhawatiran bahwa tawar-menawar politik atas kenaikan batas pinjaman pemerintah federal dapat memicu resesi.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia berharap untuk bertemu dengan para pemimpin kongres pada hari Selasa untuk pembicaraan tentang rencana menaikkan batas utang negara dan menghindari gagal bayar yang dahsyat.

Kendati kondisi gejolak ekonomi memperkuat nilai emas, namun emas juga sangat sensitif terhadap kebijakan suku bunga. Tren suku bunga yang tinggi membuat meredupkan daya tarik emas.

Lantaran, ketika suku bunga naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Saat ini pasar memperkirakan peluang sekitar 83,4 persen untuk bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunganya pada pertemuan Juni, menurut alat CME FedWatch.

FedWatch merupakan alat yang menjadi barometer bagi pelaku pasar untuk mengukur ekspektasi perubahan kebijakan The Fed jelang pertemuan FOMC.

Sebelumnya, pada pertemuan Mei, The Fed telah menaikkan kembali suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin.

Baca juga: Harga Emas Naik Turun, Apa Penyebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com