JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Rabu (17/5/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (16/5/2023) berakir di zona merah pada level 6.674,56 atau turun 35,17 poin (0,52 persen).
Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG berpeluang melanjutkan koreksi setelah ditutup tipis di atas support 6.667. Level support IHSG hari ini berada di 6.667, 6.590, 6.542 dan 6.509. Sementara level resistennya di 6.760, 6.825 dan 6.852.
“IHSG dapat memperpanjang struktur wave b menuju zona support 6.590-6.612. IHSG akan membuka jalan untuk menguji kembali support fraktal 6.509 apabila menembus ke bawah 6.590. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” jelas Ivan dalam analisisnya.
Baca juga: BMoney Luncurkan Fitur Penjualan Saham, Targetkan 1 Juta Investor SID
Senada dengan Ivan, William Surya Wijaya CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas mengungkapkan, pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang melalui fase terkoreksi wajar, support level terdekat kembali diuji kekuatannya. Hari ini IHSG berpeluang bergerak pada rentan 6.636 sampai dengan 6.789.
“Masih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia turut menjadi penopang bagi pergerakan IHSG hal ini terlihat dari data perekonomian yang telah terlansir beberapa waktu lalu, selain itu masih tercatatnya capital inflow secara ytd juga masih menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap pasar modal Indonesia,” kata William.
William Hartanto Founder WH Project mengatakan, secara teknikal pola candlestick hammer pada perdagangan 2 hari sebelumnya, telah menyelesaikan “tugasnya” memberikan indikasi penguatan pada IHSG dan berakhir terbatas.
Baca juga: IHSG Bakal Lanjut Melemah? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
“Kini, IHSG kembali menegaskan bahwa pergerakannya masih dalam tren melemah dan telah mengkonfirmasi pola dalam jangka waktu yang lebih panjang, yaitu head & shoulders. Pola ini terkonfirmasi sejak IHSG menurun di bawah 6.700,” kata William.
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain:
1. WH Project
2. BhinaArtha Sekuritas
3. Pilarmas Investindo
Baca juga: Indonesia Jadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga Islamic Development Bank
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.