Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet "Bencana" Keuangan jika AS Gagal Bayar Utang

Kompas.com - 17/05/2023, 09:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) AS Janet Yellen menyampaikan peringatannya yang paling mengerikan tentang dampak dari plafon utang. Ia mendesak Kongres untuk segera menaikkan plafon utang agar pemerintah tidak kehabisan uang tunai pada awal Juni tahun ini.

“Kegagalan negosiasi plafon utang ini akan meruntuhkan fondasi di mana sistem keuangan kita dibangun,” kata Yellen di acara Independent Community Bankers of America Capital Summit mengutip CNBC, Selasa (16/5/2023).

“Sangat bisa dibayangkan bahwa kita akan melihat sejumlah pasar keuangan pecah, dengan kepanikan di seluruh dunia yang memicu margin call, run dan fire sell,” lanjut dia.

Baca juga: Negosiasi Plafon Utang AS Belum Jelas, Wall Street Berakhir Merah

Yellen mengatakan, Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih menemukan bahwa gagal bayar atau default dapat menyebabkan penurunan ekonomi seburuk resesi yang sangat hebat, dengan 8 juta orang Amerika kehilangan pekerjaan dan nilai pasar saham jatuh sekitar 45 persen.

Dia juga mencatat laporan Moody's Analytics yang menemukan bahwa terdapat angka serupa dengan lebih dari 7 juta orang Amerika kehilangan pekerjaan. Demikian juga dengan kekayaan rumah tangga senilai 10 triliun dollar AS akan menguap.

Yellen juga memperingatkan bahwa pelanggaran plafon utang dapat memengaruhi layanan penting pemerintah.

Baca juga: Malapetaka jika AS Gagal Bayar Utang, Jutaan Pekerjaan Lenyap


“Jika itu terdengar seperti bencana, ya itu memang benar. Sekarang, krisis ini sepenuhnya dapat dicegah. Solusinya sederhana,” jelas Yellen.

Kata-kata Yellen disampaikan beberapa jam sebelum Presiden Joe Biden dijadwalkan bertemu dengan Ketua DPR Kevin McCarthy dan para pemimpin kongres lainnya untuk mencoba mencapai kesepakatan sebelum Biden berangkat ke KTT G7 di Jepang.

Staf dari kedua belah pihak telah bekerja lebih keras sejak para pemimpin bertemu minggu lalu untuk mencoba mencapai kesepakatan sebelum bulan Juni, ketika pemerintah federal bisa kehabisan uang.

Baca juga: AS Terancam Gagal Bayar Utang, Ekonomi RI Belum Terpengaruh

Yellen menegaskan kembali apa yang disebut tanggal-X 1 Juni dalam sambutannya dan memohon kepada Kongres untuk segera bertindak.

“Perkiraan terbaik kami saat ini menggarisbawahi urgensi, penting bagi Kongres untuk bertindak secepat mungkin,” tegasnya.

Menaikkan plafon utang diperlukan bagi pemerintah untuk menutupi komitmen pengeluaran yang telah disetujui oleh Kongres dan presiden, serta mencegah gagal bayar atau default. Namun, partai Republik AS menginginkan jika Biden dan anggota parlemen bisa memangkas pengeluaran terlebih dahulu.

Baca juga: Potensi Gagal Bayar Utang AS, Bagaimana Dampaknya pada Ekonomi Indonesia?

Menteri Keuangan mengatakan kondisi default akan menghasilkan bencana ekonomi dan keuangan, serta menghapus keuntungan ekonomi yang telah diperoleh masyarakat sejak pandemi virus corona. Jika ini tidak dilakukan maka akan muncul apa yang disebut "badai ekonomi dan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya".

“Ini akan segera menghentikan pembayaran pemerintah kepada 66 juta penerima Jaminan Sosial, jutaan veteran dan keluarga militer,” ungkap Yellen.

“Kegagalan juga dapat menyebabkan penderitaan yang meluas karena orang Amerika kehilangan pendapatan yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup,” kata Yellen.

Baca juga: Gagal Bayar Utang AS Bakal Guncang Tenaga Kerja dan Pasar Saham

"Guncangan pendapatan yang diakibatkannya dapat menyebabkan resesi yang menghancurkan banyak pekerjaan dan bisnis Amerika,” kata dia.

Yellen juga mengatakan bagaimana kondisi default dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mencakup gangguan pada pengontrol lalu lintas udara, penegakan hukum, keamanan perbatasan, keamanan pangan, sistem komunikasi, dan keamanan nasional semuanya berisiko ketika pemerintah berhenti membayar karyawan dan kontraktor federal.

“Kita sudah melihat dampak dari brinksmanship, dimana investor semakin enggan menahan utang pemerintah yang jatuh tempo awal Juni. Kebuntuan telah meningkatkan beban utang kepada pembayar pajak Amerika,” tutup Yellen.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Anjlok 5 Persen Dipicu Kondisi Gagal Bayar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com