Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Superbank Jalin Kerja Sama degnan Home Credit, Perluas Akses Pembiayaan Masyarakat Underbanked

Kompas.com - 22/05/2023, 12:43 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Super Bank Indonesia (Superbank) menjalin kerja sama dengan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) untuk memperluas akses pembiayaan inklusif bagi masyarakat underbanked.

Melalui kerja sama ini, Superbank akan memberikan pinjaman modal kerja kepada Home Credit, yang akan didistribusikan sebagai pinjaman multiguna kepada masyarakat yang membutuhkan dan yang belum sepenuhnya terjangkau oleh layanan perbankan.

"Sebagai bank dengan layanan berbasis digital yang didukung salah satu ekosistem terluas di Asia Tenggara, kami percaya pada kekuatan digitalisasi untuk memperluas akses ke layanan keuangan yang aman dan terpercaya serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Sukiwan, Chief Business Officer Superbank dalam siaran pers, Senin (22/5/2023).

Sukiwan mengatakan, kemitraan dengan Home Credit merupakan perwujudan dari komitmen perusahaan untuk mendorong literasi keuangan bagi masyarakat unbanked. Dia mengatakan, sebagai perusahaan pembiayaan, pihaknya akan menghadirkan solusi finansial bagi komunitas underbanked di seluruh Indonesia.

“Kemitraan ini adalah respons terhadap meningkatnya minat masyarakat untuk menggunakan jasa perusahaan pembiayaan seperti Home Credit untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka,” lanjutnya.

Baca juga: Masih Anak Bawang, Ini Strategi Superbank Bersaing di Industri Bank Digital

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan aktivitas sektor pembiayaan terus memperlihatkan tren pertumbuhan dan memiliki kualitas pembiayaan yang baik. Nilai outstanding piutang pembiayaan tumbuh 12,17 persen (year-on-year) menjadi sebesar Rp 402,6 triliun, sementara rasio Non Performing Financing (NPF) turun menjadi 2,54 persen.

Direktur Home Credit Indonesia Volker Giebitz mengungkapkan, performa pembiayaan mengalami pertumbuhan sejalan dengan temuan dari survei yang dilakukan oleh Home Credit pada Februari 2023.

Ini terlihat dari pemakaian produk pembiayaan yang sebagian besar didorong oleh preferensi masyarakat dalam mengelola arus kas keuangan pribadi dan menyimpan uang tunai untuk dana darurat atau tabungan.

"Home Credit memiliki komitmen yang sama dengan Superbank untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membuka berbagai kesempatan dalam hidup mereka melalui solusi pembiayaan yang transparan dengan proses yang cepat," kata Volker.

Baca juga: Bank Fama Berubah Nama Jadi Superbank, Fokus Layani Segmen UMKM dan Ritel Underbanked

 


Volker menambahkan, pihaknya sudah membantu sekitar 6 juta pelanggan di lebih dari 200 kota di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Adapun sepanjang tahun 2022, kami telah menjangkau first-time borrowers di rata-rata 32 persen per bulan.

“Kerja sama dengan mitra perbankan kami, salah satunya Superbank, diharapkan dapat membantu kami untuk memperluas jangkauan layanan, salah satunya untuk pembiayaan multiguna bagi para pelanggan existing kami,” lanjut Volker.

Kemitraan antara Superbank dan Home Credit diharapkan dapat langsung berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat underbanked serta pemerataan ekonomi di seluruh penjuru Indonesia.

"Didukung luasnya ekosistem serta jaringan distribusi dan digital yang dimiliki oleh Superbank dan Home Credit, kami optimis bahwa kerja sama ini dapat membuat perubahan positif dalam kehidupan masyarakat underbanked," tegas Sukiwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com