JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak direksi dan komisaris PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (22/5/2023). Hal ini dilakukan setelah terjadinya gangguan layanan bank berkode BRIS ini pada pekan lalu.
Erick mencopot Direktur Information Technology Achmad Syafii dan Direktur Risk Management Tiwul Widyastuti. Achmad digantikan oleh Saladin D Effendi, sedangkan Tiwul diganti Grandhis Helmi H.
Sebelumnya, Saladin D Effendi menjabat sebagai Chief Information and Security Officer di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sementara itu, Grandhis Helmi H sebelumnya menjabat sebagai Group Head Commercial Risk 1 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Baca juga:
BSI juga mengangkat mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode Muliaman Hadad sebagai Komisaris Utama, serta Adiwarman Azwar Karim sebagai Wakil Komisaris Utama/Independen dan Abu Rokhmad sebagai Komisaris.
Sebelumnya, Muliaman Hadad juga merupakan Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2011-2012 dan periode 2006-2011.
Peringatan Erick Thohir
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, perombakan direksi dan komisaris BSI merupakan bentuk evaluasi atas insiden gangguan jaringan beberapa waktu lalu.
"Kita mendengar begitu banyak kekecewaan dan keluhan dari masyarakat. Reputasi BSI sebagai bank yang menjadi tulang punggung ekosistem ekonomi syariah harus dijaga dengan baik. Sebagai pemimpin, tentu kita harus tegas dalam mengambil keputusan. Jangan sampai merusak kepercayaan dan merugikan masyarakat," ujar Erick dari Tokyo, Jepang, Senin (22/5/2023).
Erick mengaku selalu intens memantau setiap perkembangan yang terjadi pada setiap BUMN, tak terkecuali dengan peristiwa yang terjadi pada BSI. Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu menilai gangguan terhadap BSI merupakan hal yang bisa ditolerir.
"Sekali lagi, reputasi BSI harus dijaga dengan baik. Ini jadi bahan evaluasi dan kita tak ingin terulang lagi. Mitigasi risiko penggunaan teknologi di sektor finansial harus sangat ketat," ucap Erick.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.