Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Kurang Pasokan, Harga Minyak Dunia Naik

Kompas.com - 23/05/2023, 08:42 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia naik tipis pada akhir perdagangan Senin (22/5/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB, didukung perkiraan permintaan minyak yang naik, sementara pasokannya menurun.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli naik 0,5 persen atau 41 sen AS menjadi sebesar 75,99 dollar AS per barrel.

Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni naik 0,6 persen atau 44 sen AS menjadi ke level 71,99 dollar AS per barrel.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun, Dipicu Kekhawatiran Gagalnya Pembicaraan Plafon Utang AS

Permintaan minyak diperkirakan meningkat pada paruh kedua tahun ini, seiring dengan adanya libur Memorial Day di Amerika Serikat (AS), yang menandai dimulainya musim puncak bagi aktivitas berkendara (driving season) saat musim panas. Di sisi lain, permintaan dari Asia juga diperkirakan naik.

Namun, permintaan yang naik itu tak dibarengi kenaikan pasokan. Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan potensi kekurangan stok, ketika permintaan minyak diperkirakan naik hampir 2 juta barrel per hari (bpd) di paruh kedua tahun ini.

Pasokan minyak mentah di pasar global berkurang seiring dengan dimulainya kebijakan memangkas produksi pada Mei 2023 oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+.

OPEC+ bahkan diperkirakan akan kembali menurunkan produksinya pada pertemuan 4 Juni 2023 mendatang.

Produksi minyak di wilayah Kurdistan Irak pun terus turun karena terhentinya arus ekspor ke pelabuhan Ceyhan, Turki. Meski, saat ini ada tanda-tanda bahwa eskpor akan dimulai kembali setelah penghentian berlangsung hampir dua bulan.

Baca juga: Pembelian Solar dengan MyPertamina Mulai Berlaku di Banten dan Jawa Barat

Di sisi lain, pergerakan harga minyak dunia turut dipengaruhi konflik politik antara AS dan China, yang merupakan importir minyak terbesar di dunia. Hal ini menyusul adanya topik pembahasan yang memberatkan China dalam pertemian G7.

Selain itu, harga juga dipengaruhi konflik mengenai plafon utang AS yang berpotensi terjadinya gagal bayar, sehingga melemahkan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

"Para pedagang energi melihat apa yang terjadi dengan pembicaraan plafon utang dan dengan ketegangan antara AS dan China," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di Oanda.

Presiden AS Joe Biden dan Ketua Kongres dari Partai Republik Kevin McCarthy akan bertemu pada hari Senin ini untuk membahas peningkatan plafon utang pemerintah federal.

Pertemuan jelang 10 hari sebelum AS dapat menghadapi gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Jual BBM Subsidi Tidak Tepat Sasaran, SPBU Bisa Kena Denda Rp 60 Miliar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com