KOMPAS.com - Perusahaan raksasa hiburan dari Amerika Serikat (AS), Walt Disney kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya.
Dikutip dari CNN, lebih dari 2.500 staf diperkirakan akan kehilangan pekerjaan pada gelombang ketiga PHK terbaru ini.
Namun, belum diketahui divisi mana yang akan terkena dampak pemangkasan karyawan tersebut. Sementara itu, juru bicara Disney menolak berkomentar.
Baca juga: Manajemen Pastikan Hak Karyawan Toko Buku Gunung Agung yang Di-PHK Akan Dibayarkan
Sebelumnya, pada Februari 2023, CEO Disney Bob Iger mengumumkan akan memangkas sekitar 7.000 karyawan dari tenaga kerja globalnya dalam tiga gelombang.
Hal itu dilakukan untuk menghemat biaya operasional perusahaan sebesar 5,5 miliar dollar AS.
"Pemotongan tenaga kerja mencapai 30 persen dari angka ini, dengan 50 persen lainnya berasal dari operasi pemasaran dan 20 persen dari penurunan pengeluaran untuk teknologi, pengadaan, dan biaya lainnya," kata perusahaan itu.
Baca juga: Setelah 70 Tahun, Toko Buku Gunung Agung Harus Tutup Semua Outlet dan PHK Karyawan
Dua gelombang PHK pertama terjadi pada Maret dan April. Sebanyak 4.000 karyawan terkena PHK, termasuk di ESPN, divisi hiburan Disney, Disney Parks, dan divisi Pengalaman dan Produknya.
Gelombang PHK terbaru yang terjadi pekan ini, diperkirakan akan membuat total jumlah PHK mencapai lebih dari 6.500.
Namun, total karyawan keseluruhan Disney per 1 Oktober 2023, masih sebanyak 220.000 orang.
Baca juga: Toko Buku Gunung Agung Buka Suara soal Kabar PHK Ratusan Karyawannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.