JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan pertumbuhan kredit pada 2023 hingga 12 persen.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, faktor pendorong utama target pertumbuhan kredit tersebut didasarkan pada potensi ekosistem segmen wholesale.
“Kami menargetkan pertumbuhan kredit 10 persen sampai dengan 12 persen. Faktor pendorong utama target pertumbuhan ini didasarkan pada potensi ekosistem segmen wholesale, dan didasarkan pada pengendalian cost of fund, kedua mempertahankan net interest margin 5,3 persen sampai 5,6 persen,” kata Darmawan secara virtual, Selasa (23/5/2023).
Baca juga: Terbitkan Green Bond, Bank Mandiri Bidik Dana Segar Rp 5 Triliun
Sementara itu, Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengungkapkan, pada kuartal IV 2022, total aset mengalami peningkatan 15,47 persen yang didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 14,48 persen.
“Pertumbuahn kredit ditopang oleh semua segmen yang mengalami pertumbuhan double digit secara tahunan, di antaranya segmen corporate banking yang tumbuh 11,9 persen, segmen komersial yang tumbuh 13 persen, dan mikro 15,3 persen,” ungkap Sigit.
Anak usaha perseroan juga memukukan kinerja yang baik pertumbuhan 21,4 persen YoY. Adapun penyalutan kredit pada 2022, sebesar Rp 185,4 triliun, dengan kontribusi terbesar adalah segmen korporat sebesar Rp 97 triliun atau dengan persentasi kontribusi 52 persen.
Penyaluran kredit komersial pada 2022, sebesar Rp 32,8 triliun atau 18 persen dari total penyaluran kredit. Kemudian, segmen usaha kecil Rp 17,9 triliun atau 10 persen dari total penyaluran kredit, mikro sebesar Rp 23,3 triliun (13 persen), dan konsumer sebesa Rp 14,4 triliun (8 persen).
Baca juga: Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 12,6 Triliun pada Kuartal I-2023
Sementara itu, restrukturisasi kredit sebagai dampak pandemi Covid-19 pada 2022 mengalami penurunan dari Rp 87,9 triliun menjadi Rp 50,7 triliun, dengan porsi sebesar 4,2 persen terhadap total kredit Bank Mandiri.
Adapun total pendapatan operasional Bank Mandiri pada 2022 sebesar Rp 125,55 triliun atau tumbuh 17,2 persen secara yoy. Secara konsolidasi, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 41,17 triliun, atau tumbuh 46,89 persen.
Adapun tiga fokus utama strategi Bank Mandiri pada 2023 ini, antara lain melanjutkan pertumbuhan kinerja bekelanjutan dengan fokus pada pertumbuhan market share, serta menjaga kualitas aset dan profitabilitas.
Kedua, melaukan peningkatan margin dan menjaga likuiditas guna mendukung pertumbuhan. Ketiga, Bank Mandiri fokus mengembangkan inisiatif dan inovasi digital melalui super apps dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
Baca juga: Bank Mandiri Bakal Tebar Dividen Rp 24,7 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.