NEW YORK, KOMPAS.com – Alibaba memangkas 7 persen tenaga kerjanya di divisi cloud, untuk bersiap menghadapi penawaran umum perdana saham atau IPO. Raksasa e-commerce asal China itu menawaekan paket pesangon kepada karyawan yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sumber terpercaya perusahaan mengatakan, Alibaba telah mulai memberi tahu staf tentang PHK dan juga membantu mereka untuk pindah ke posisi yang berbeda secara internal jika diinginkan, atau ada kebutuhan akan sumber daya manusia di divisi berbeda.
Baca juga: Alibaba Pecah 6 Entitas Bisnis, Pastikan Kinerja ke Depan Akan Lebih Gesit
Rencana PHK ini terjadi setelah perusahaan mengumumkan rencana untuk membagi perusahaan menjadi enam unit bisnis masing-masing dengan kepala eksekutif dan dewan direksi mereka sendiri pada bulan Maret 2023 lalu.
Pekan lalu, perusahaan mengumumkan rencana untuk spin-off penuh dari unit komputasi awannya dan mengatakan akan menjadikan divisi tersebut sebagai perusahaan publik yang independen. Alibaba bertujuan untuk menyelesaikan spin-off perusahaan dalam 12 bulan ke depan.
CEO Alibaba Daniel Zhang telah lama melihat cloud computing sebagai bagian penting dari masa depan raksasa e-commerce, tetapi saat ini hanya menyumbang 9 persen dari total pendapatan grup.
Baca juga: Bos Alibaba Jack Ma Kembali Muncul di China Setelah Setahun di Luar Negeri
Di sisi lain, pendapatan perusahaan telah mengalami perlambatan yang cukup signifikan selama beberapa kuartal terakhir, dengan porsi pendapatan yang mengalami penurunan sebesar 2 persen year on year di kuartal pertama tahun ini.
“Sebagian besar terjadi karena langkah proaktif perusahaan untuk menyesuaikan struktur pendapatan kami dan fokus pada pertumbuhan berkualitas tinggi. Ini juga terjadi akibat perubahan eksternal dalam lingkungan pasar dan komposisi pelanggan,” kata Zhang pekan lalu dikutip dari CNBC.
Meski demikian, Alibaba telah membuat kemajuan pada bisnis cloud selama beberapa tahun terakhir. Berdasarkan riset, Alibaba menjadi pemain nomor satu berdasarkan pangsa pasar di Cina dan nomor dua di Asia-Pasifik, tepat di belakang Amazon. Namun, di tingkat global, masih tertinggal dari raksasa Amazon, Microsoft dan Google
Baca juga: Awal Perdagangan, IHSG dan Rupiah Bergerak di Zona Merah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.