Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP Paribas Asset Management: Belum Pernah Ada Dalam Sejarah AS Gagal Bayar Utang

Kompas.com - 24/05/2023, 17:30 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) saat ini tengah dihadapkan pada potensi default atau gagal bayar utang jika kesepakatan menaikkan plafon kredit gagal disetujui sesuai dengan target, 1 Juni 2023.

Direktur PT BNP Paribas Asset Management Djumala Sutedja menilai tidak pernah ada dalam sejarahnya Amerika Serikat mengalami gagal bayar utang utang.

"Kalau kita lihat, AS saat ini tengah dekat dengan deadline gagal bayar. Ini kondisi yang tengah berjalan dan sering kita dengar. Sejak aturan dibuat sudah sekitar 90-an kali ini terjadi, katakanlah tarik ulur terkait diskusi debt cling, dan belum pernah AS itu gagal bayar," kata Djumala di Jakarta Selasa (23/5/2023).

Dia mengungkapkan, di 2011 sempat terjadi kondisi yang mirip dengan saat ini. Namun AS kala itu tak masuk dalam posisi default, hanya saja mengalami mengalami downgrade dalam rating kreditnya, dari AAA menjadi AA.

Baca juga: Tenggat Waktu Makin Mepet, Negosiasi Plafon Utang AS Masih Buntu

"Kita ingat di 2011 rating kredit AS turun dari AAA di-downgrade menjadi AA. Kalau kondisi serupa terjadi, akan membuat goncangan sentimen dan kenyamanan investor," jelas dia.

"Di tahun 2011 saat itu mepet sekali waktunya, 1-2 hari sebelum terjadi gagal bayar. Secara general, mungkin kita lihat kinerja pasar sahamnya sendiri sepertinya investor masih dalam kondisi nyaman," tambahnya.

Dia menilai hal seperti itu bisa cukup mengguncang pasar, hal ini bisa makin parah jika ada hal-hal atau event lain di sektor kredit yang berimplikasi dengan kredit korporate di AS.

Misal, korporat AS harus meminjam dengan biaya yang lebih tinggi, ditambah lagi suku bunga yang sudah jauh lebih tinggi saat ini. Hal seperti itu dinilai akan membuat kesulitan finansial untuk beberapa perusahaan.

Baca juga: Negosiasi Plafon Utang AS Buntu, Wall Street Berakhir Merah

Sebelumnya, Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy dijadwalkan bertemu Senin sore pekan ini waktu setempat untuk melanjutkan pembicaraan mengenai plafon utang.

Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan, AS bisa berada di posisi default paling cepat 1 Juni 2023 jika pemerintah tidak menaikkan plafon utang AS. Saat ini, tinggal sepekan tersisa waktu sebelum tanggal tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ekonom: Pemilu Bakal Bawa Pertumbuhan Tingkat Konsumsi

Ekonom: Pemilu Bakal Bawa Pertumbuhan Tingkat Konsumsi

Whats New
Bank Mandiri Gelar Wirausaha Muda Mandiri 2023, Ayo Daftar Sekarang!

Bank Mandiri Gelar Wirausaha Muda Mandiri 2023, Ayo Daftar Sekarang!

Whats New
Bangun Kawasan Bakauheni Harbour City, ASDP Butuh Rp 4,5 Triliun

Bangun Kawasan Bakauheni Harbour City, ASDP Butuh Rp 4,5 Triliun

Whats New
Temuan Ombudsman Saat 'Sidak' ke Pulau Rempang, Warga Sulit Bahan Pangan hingga Penghasilan Turun

Temuan Ombudsman Saat "Sidak" ke Pulau Rempang, Warga Sulit Bahan Pangan hingga Penghasilan Turun

Whats New
Emiten Pariwisata Gencarkan Kunjungan Turis ke Kawasan Indonesia Timur

Emiten Pariwisata Gencarkan Kunjungan Turis ke Kawasan Indonesia Timur

Whats New
Revisi Aturan Penjualan Online Resmi Meluncur, Mendag: Kita Mengatur, Bukan Melarang

Revisi Aturan Penjualan Online Resmi Meluncur, Mendag: Kita Mengatur, Bukan Melarang

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Melemah

Whats New
Waspada, Penipuan dengan Modus Iuran Yayasan Sosial Bawa Nama OJK

Waspada, Penipuan dengan Modus Iuran Yayasan Sosial Bawa Nama OJK

Whats New
Disinggung Luhut, Apa Kabar Pajak Karbon?

Disinggung Luhut, Apa Kabar Pajak Karbon?

Whats New
Menkop Teten Dorong Upaya Kolaborasi UMKM Fesyen

Menkop Teten Dorong Upaya Kolaborasi UMKM Fesyen

Whats New
Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Whats New
Nostalgia Marketing Menghadirkan Warna Hidup Berbeda

Nostalgia Marketing Menghadirkan Warna Hidup Berbeda

Whats New
Izin Operasional Sudah Terbit, Kereta Cepat Beroperasi Mulai 1 Oktober

Izin Operasional Sudah Terbit, Kereta Cepat Beroperasi Mulai 1 Oktober

Whats New
Jokowi Ingin Moda Transportasi di Jabodebek Terintegrasi dan Diurus oleh Satu Organisasi

Jokowi Ingin Moda Transportasi di Jabodebek Terintegrasi dan Diurus oleh Satu Organisasi

Whats New
Tantangan 'Tech Winter' Bikin Startup Harus Lebih Bijak Kelola Keuangannya

Tantangan "Tech Winter" Bikin Startup Harus Lebih Bijak Kelola Keuangannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com