Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di RI, Trimegah Bangun Persada Produksi Bahan Baterai Kendaraan Listrik

Kompas.com - 24/05/2023, 18:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), melalui anak usahanya PT Halmahera Persada Lygend (HPL) telah memproduksi nikel sulfat yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik.

Pabrik nikel sulfat HPL yang berlokasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara sudah memasuki tahap peningkatan yang signifikan atau ramping up untuk mencapai kapasitas produksi secara penuh.

"Pabrik nikel sulfat ini merupakan yang pertama di Indonesia dan terbesar di dunia dari sisi kapasitas produksi," ujar Sekretaris Perusahaan Halmahera Persada Lygend Franssoka Y Sumarwi dalam keterangannya, Rabu (24/5/2023).

Seiring diproduksinya nikel sulfat sejak 25 Maret 2023 oleh HPL, maka Indonesia akan tercatat sebagai produsen bahan baku prekursor katoda baterai kendaraan listrik.

Baca juga: Trimegah Bangun Persada Catat Laba Bersih Rp 4,7 triliun di 2022

Franssoka bilang, NCKL akan terus menyempurnakan dan meningkatkan produksi hingga mencapai total kapasitas produksi 240.000 metrik ton (MT) nikel sulfat per tahun yang diperkirakan dapat dicapai pada pertengahan 2023.

Di sisi lain, NCKL melalui hilirisasi dan pemurnian mixed hydroxide precipitate (MHP) juga akan menghasilkan kobalt sulfat (CoSO4). Kobalt sulfat juga merupakan material inti dari pembuatan baterai kendaraan listrik.

"Dua senyawa itu merupakan contoh nyata keberhasilan konservasi dan peningkatan nilai tambah mineral, karena berasal dari pengolahan dan pemurnian bijih nikel kadar rendah atau limonit yang sebelumnya tidak bisa diolah atau menjadi overburden," paparnya.

Baca juga: Dukung Transisi Energi, Harita Akan Bangun PLTS 300 MegaWatt


Kapasitas produksi HPL memungkinkan perusahaan untuk mengolah dan memurnikan seluruh produksi MHP menjadi nikel sulfat dan kobalt sulfat.

Namun pada 2023, HPL baru merencanakan untuk mengolah sekitar 50 persen MHP menjadi nikel sulfat. HPL juga sedang menjajaki penjualan dengan beberapa pembeli potensial dan diperkirakan ekspor perdana nikel sulfat akan dilakukan pada awal Juni 2023.

“Ke depan, perusahaan akan terus meningkatkan seluruh rantai industri sumber daya nikel, serta menjadi perusahaan manufaktur bahan energi baru yang mengedepankan pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat serta berkontribusi pada pengembangan industri,” pungkas Franssoka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com