Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Masih Tertekan Pengumpulan Premi

Kompas.com - 25/05/2023, 10:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan, pendapatan industri asuransi jiwa Rp 54,36 triliun pada kuartal pertama 2023.

Total pendapatan industri asuransi jiwa tersebut turun 12,7 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 62,27 triliun.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, penurunan pendapatan industri asuransi jiwa cenderung disebabkan oleh menurunkan pendapatan premi.

Sebagai informasi, pendapatan premi berkontribusi besar terhadap total pendapatan industri asuransi jiwa.

Baca juga: AAJI: Pengaturan Modal Minimum Bikin Perusahaan Asuransi Lebih Punya Ketahanan

"Kami amati penurunan itu karena pendapatan premi, pendapatan premi bobotnya mencapai 83,9 persen terhadap pendapatan (industri asuransi jiwa)," kata dia dalam konferensi pers kinerja industri asuransi jiwa kuartal I-2023, Rabu (24/5/2023).

Budi memerinci, industri asuransi jiwa membukukan total pendapatan premi sebesar Rp 45,6 triliun pada kuartal I-2023.

Jumlah tersebut turun 6,9 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun demikian, Budi optimistis, tren pendapatan premi akan pilih ke depan.

Pasalnya, terdapat sekurang-kurangnya dua katalis yang akan menjadi sentimen positif. Petama, perusahaan asuransi jiwa telah siap dan melakukan penyesuaian terhadap produk unitlink-nya.

Baca juga: AAJI Minta Aturan Penambahan Modal Perusahaan Asuransi Bertahap dan Disepakati Industri

Kemudian, masyarakat yang membutuhkan fleksibilitas diproyeksikan akan lebih memilih produk unitlink.

"Masyarakat muda ini kan makin lama makin dominan, jadi saya 100 persen percaya unitlink akan naik lagi karena menjawab kebutuhan mereka yang muda, cuma butuh sedikit waktu setelah SEOJK,” terang Budi.

Di sisi lain, pada kuartal I-2023 ini total tertanggung industri asuransi jiwa telah mencapai 87,57 juta orang, atau tumbuh 16,6 persen.

Dari jumlah tersebut, uang pertanggungan yang tercatat sebesar Rp 5.002,29 triliun, atau tumbuh 17,3 persen pada periode yang sama.

"Harapan kami kenaikan total tertanggung yang konsisten ini perlu dijaga oleh para pelaku industri asuransi jiwa dengan memberikan pelayanan dan pilihan produk yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat," tandas Budi.

Baca juga: Ada Inflasi Medis, Klaim Asuransi Kesehatan Meroket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com