Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait

Erick Thohir: Kalau Tak Ada Jalan Tol, Ongkos Transportasi dan Logistik Mahal

Kompas.com - 26/05/2023, 09:09 WIB
Penulis Kiki Safitri
|

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menepis isu bahwa BUMN Karya merupakan perusahaan yang identik dengan utang. Erick mengatakan, BUMN karya memiliki jasa yang besar bagi masyarakat, hanya saja hal itu tak disadari.

“Kalau masalah karya ini selalu kan persepsi yang dibangun bangkrut, dan banyak utang. Tapi kadang-kadang impact-nya tidak dirasakan. Sekarang kalau karya-karya itu tidak membangun jalan tol bagaimana?” kata Erick saat ditemui di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Menurut dia, jika BUMN Karya tidak membangun jalan tol, maka dampak yang dirasakan masyarakat adalah ongkos transportasi yang mahal. Selain itu juga, timbulnya kemacetan dan konsumsi BBM yang lebih tinggi.

“Ada harganya, ongkos akan lebih mahal, kemacetan luar biasa, yang akhirnya pemborosan BBM,” kata Mantan Presiden Inter Milan itu.

Baca juga: Bocoran Erick Thohir soal Rencana Merger BUMN Karya

Dia mencontohkan, saat mudik Lebaran tahun ini, dimana beberapa tol sudah mulai dioperasikan membuktikan tingkat kemacetan yang lebih rendah. Di sisi lain, penggunaan BBM juga lebih rendah dari prediksi sebelumnya.

“Kemarin waktu mudik bagus kan? Lancar, dan BBM-nya tidak terpakai seperti yang diprediksikan. Angkanya ada di Pertamina. Itu solusi, karena BBM kita saat ini masih impor,” jelas dia.

Baca juga: Erick Thohir Luruskan Persepsi BUMN Karya Banyak Utang


Erick menambahkan, jika tidak ada jalan tol, selain biaya transportasi dan ongkos logistik yang semakin mahal, jalan-jalan di pedesaan juga akan rusak. Ini terjadi karena kendaraan membawa kapasitas berlebih untuk meminimalkan biaya operasional.

“Pembangunan tol itu solusi, BUMN mengambil alih (tol yang dikerjakan swasta). Jadi jangan dilihat masalah utang seakan paradigma bangkrut, tapi solusi yang diberikan BUMNM Karya kepada masyarakat itu luar biasa,” ujar ketua PSSI itu.

“Kebutuhan jalan itu mandatori untuk kita berkendara atau untuk logistik. Tapi, bagaimana sekarang kita mau perbaiki, memastikan investasi jangka panjang dibiayai tidak lagi dengan pembiayaan jangka pendek,” tegas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

IPOT Hadirkan Fitur Simulasi dan IPOT Buzz, Apa Manfaatnya bagi Investor?

IPOT Hadirkan Fitur Simulasi dan IPOT Buzz, Apa Manfaatnya bagi Investor?

Whats New
ASDP Kebut Pembangunan Kawasan Terintegrasi Bakauheni Harbour City

ASDP Kebut Pembangunan Kawasan Terintegrasi Bakauheni Harbour City

Whats New
Tandatangani Pembaruan Perjanjian Perdagangan Perbatasan RI-Malaysia, Mendag Zulkifli Sampaikan Hal Ini

Tandatangani Pembaruan Perjanjian Perdagangan Perbatasan RI-Malaysia, Mendag Zulkifli Sampaikan Hal Ini

Whats New
Penjualan Motor Listrik di Tokopedia Naik Hampir 3 Kali Lipat

Penjualan Motor Listrik di Tokopedia Naik Hampir 3 Kali Lipat

Whats New
Industri Semen Bersinar, Simak Prospek Saham SMGR dan INTP

Industri Semen Bersinar, Simak Prospek Saham SMGR dan INTP

Earn Smart
Ada Risiko Ketidakpastian Global, Batas Bawah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Dipangkas

Ada Risiko Ketidakpastian Global, Batas Bawah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Dipangkas

Whats New
Menperin: Mitsubishi, Daihatsu, dan Isuzu Berkomitmen Tingkatkan Ekspor Indonesia

Menperin: Mitsubishi, Daihatsu, dan Isuzu Berkomitmen Tingkatkan Ekspor Indonesia

Whats New
Perusahaan AS Komitmen Sasar Pasar Pelumas Aditif Ramah Lingkungan di RI

Perusahaan AS Komitmen Sasar Pasar Pelumas Aditif Ramah Lingkungan di RI

Whats New
Indonesia Kenalkan I-Motion di Forum Asia-Pasifik

Indonesia Kenalkan I-Motion di Forum Asia-Pasifik

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Melemah

Whats New
Akui Harga Telur Masih Mahal, Wamendag: Mudah-mudahan Turun dalam Waktu Dekat

Akui Harga Telur Masih Mahal, Wamendag: Mudah-mudahan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Asbisindo: Perombakan 'Mobile Banking' BSI Tak Jamin Aman Seluruhnya dari Kejahatan Siber

Asbisindo: Perombakan "Mobile Banking" BSI Tak Jamin Aman Seluruhnya dari Kejahatan Siber

Whats New
Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Sulit Tembus 5 Persen, Sri Mulyani Buka Suara

Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Sulit Tembus 5 Persen, Sri Mulyani Buka Suara

Whats New
Gelar RUPST, DSNG Sepakati Pembagian Dividen Rp 30 Per Saham

Gelar RUPST, DSNG Sepakati Pembagian Dividen Rp 30 Per Saham

Whats New
'Collaborative Ads' Tokopedia-Meta, Bantu Jualan 'Online' Lebih Dilirik Konsumen

"Collaborative Ads" Tokopedia-Meta, Bantu Jualan "Online" Lebih Dilirik Konsumen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com