JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (26/5/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 9.16 WIB, IHSG berada pada level 6.760,42 atau naik 16,19 poin (0,24 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.704,23.
Sebanyak 223 saham melaju di zona hijau dan 202 saham di zona merah. Sedangkan 189 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,04 triliun dengan volume 2,4 milar saham.
Baca juga: Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
Bursa Asia pagi ini bergerak mayoritas hijau dengan kenaikan Nikkei 0,9 persen (277,6 poin) pada posisi 31.078,69, dan Strait Times di level 3.208,6 atau naik 0,03 persen (0,8 poin). Sementara itu, Shanghai Komposit melemah 0,4 persen (12,8 poin) pada posisi 3.188,44.
Pada penutupan perdagangan Kamis, Wall Street ditutup mayoritas hijau. Nasdaq menguat 1,71 persen menetap di 12.698,09, dan S&P 500 naik 0,88 persen berakhir pada 4.151,28. Dow Jones Industrial Average (DJIA) merosot 35,27 poin, atau 0,11 persen, pada level 32.764,65.
Sebelumnya, Founder WH Project William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG akan bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.635 – 6.754. Sebagai catatan penguatan terjadi jika IHSG mampu bertahan pada posisi support psikologis diatas level 6.700.
“IHSG mampu bertahan di atas level 6.700, yang menjadi support psikologis. Selama support ini mampu dipertahankan maka pergerakan IHSG masih menguat,” kata William dalam analisisnya.
Baca juga: Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI
Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.14 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.944 per dollar AS, atau naik 10 poin (0,06 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.954 per dollar AS.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, meskipun menguat, saat ini trend pergerakan rupiah adalah melemah. Hal ini terjadi karena Index dollar AS yang menguat di area 104 dimana sebelumnya bergerak di kisaran 103.
Penopang penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya adalah rilis data PDB AS kuartal pertama yang direvisi naik ke 1,3 persen dari sebelumnya 1,1 persen. Data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS juga dirilis lebih bagus dari perkiraan, menunjukkan penurunan klaim pengangguran.
“Dari dalam negri, BI memberikan indikasi belum akan memangkas suku bunga acuannya karena suku bunga acuan the Fed belum akan turun. BI mewaspadai ketidakpastian global yang meningkat yang bisa memberikan tekanan ke rupiah. Rupiah kelihatannya masih akan melemah hari ini terhadap dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpeluang bergerak melemah ke arah Rp 15.000 per dollar AS per dollar AS, dengan support pada kisaran Rp 14.900 per dollar AS.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.