JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan Menara Danareksa yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Jumat (26/5/2023).
Menara Danareksa merupakan bagian dari pembangunan Twin Tower untuk mendukung pusat kota (city center) baru di kawasan Monas, Jakarta. Nantinya, Menara Danareksa akan bersanding dengan BSI Tower yang sedang dalam proses pembangunan.
Adapun pembangunan Menara Danareksa dilakukan melalui kerja sama dengan skema build operate transfer (BOT) antara PT Danareksa (Persero) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP. Nilai investasi gedung perkantoran ini mencapai Rp 824 miliar.
Baca juga: Erick Thohir Ingin Konsolidasikan Aset-aset BUMN di Sekitar Kawasan Monas
Erick menuturkan, proses bisnis pada Menara Danareksa harus visibel, artinya harus terukur sehingga memberikan nilai yang memang menguntungkan bagi bisnis BUMN.
"Gedung ini (Menara Danareksa) sendiri sejak awal saya selalu wanti-wanti harus visibel. Karena memang kita punya cita-cita besar, bahwa ketika IKN akan berdiri tentu aset-aset BUMN juga harus tetap kita tingkatkan nilainya," ujarnya saat meresmikan Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (26/5/2023).
Di sisi lain, ia berencana mengonsolidasikan aset-aset BUMN di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas), termasuk Menara Danareksa. Nantinya, aset-aset itu dikonsolidasikan oleh Holding Danareksa di bawah payung dana properti (property fund), investasi yang bergerak pada properti komersial, seperti perkantoran dan ritel.
Secara rinci, aset yang memungkinkan dikonsolidasikan yakni Twin Tower yang mencakup Menara Danareksa dan BSI Tower, lalu PT Pertamina (Persero), serta aset BUMN lainnya. Hal ini sejalan dengan rencana Pemprov DKI Jakarta melakukan perbaikan Monas menjadi city center yang lebih hijau.
"Konsolidasi di BUMN ini benar-benar sedang kami pertimbangkan, terutama aset-aset yang ada di sekitar Monas," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT PP Novel Arsyad menambahkan, kerja sama BOT dalam pengelolaan Menara Danareksa dilakukan selama 30 tahun dari 2022 sampai 2052. Adapun profit sharingnya 95 persen untuk PT PP dan 5 persen untuk Danareksa.
"Menara Danareksa ini diselesaikan dalam 12 bulan dan kami operasikan sejak Oktober 2022, dengan luas gedung gross area 55.397 meter persegi dan semi gross area 36.200 meter persegi," jelasnya pada kesempatan yang sama.
Baca juga: 3 Kota Indonesia Masuk Smart City Index, Erick Thohir: Saya Kaget, Kok Surabaya Tidak Masuk
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.