Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Geram Shell Ogah Lepas Blok Masela

Kompas.com - 27/05/2023, 06:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengaku geram terhadap Shell karena tak kunjung melepas hak partisipasinya (pariticipating interest/PI) di Blok Masela. Saat ini tahapannya masih berkutat negosiasi antara Shell dan PT Pertamina (Persero).

Adapun hak partisipasi Blok Masela dimiliki oleh Inpex Corporation dengan porsi saham sebesar 65 persen dan Shell sebesar 35 persen. Pada 2019, Shell menyatakan mundur dan melepas hak partisipasinya dari Blok Masela.

Dengan demikian, perlu dicari penggantinya dan salah satu perusahaan yang berminat adalah Pertamina. Namun hingga saat ini, proses divestasi saham Shell di Blok Masela tak kunjung rampung.

Baca juga: Pemerintah Kecewa dengan Shell karena Lambatnya Proses Pelepasan Blok Masela

Arifin pun mengaku Indonesia sangat dirugikan karena alotnya proses negosiasi, sehingga proyek gas di Blok Masel tak kunjung digarap.

"Sekarang ini yang merasa dirugikan ya Indonesia, kita enggak mau hal ini terjadi. Inpex itu ada kesungguhannya, tapi enggak tahu Shell ini udah mundur tapi enggak bertanggung jawab (soal Blok Masela)," ungkapnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Ia mengaku heran dengan sikap perusahaan migas raksasa asal Belanda itu yang tak kunjung melepas 35 persen sahamnya untuk bisa diambil oleh Pertamina.

Baca juga: Soal Blok Masela, Pertamina Akan Ambil Keputusan Bulan Depan


"Ada apa sih? Harusnya kalau udah enggak mau, ya sudah saja kan. Nanti kita akan telaah secara hukum, kita akan tuntut hak kita," kata dia.

Arifin menyatakan pemerintah bakal mengambil langkah tegas untuk membuat proyek gas tersebut segera berjalan. Ia bilang, jika hingga 2024 tidak ada pengembangan apapun diproyek itu, maka negara akan mengambil alih.

Sebab proses divestasi ini sudah terlampau lama yakni dimulai sejak 2019.

Baca juga: Soal Blok Masela, Pertamina Belum Capai Kesepakatan

"Kan 5 tahun kalau enggak dilaksanakan apa-apa, kita akan tinjau kembali termasuk kemungkinan untuk itu (diambil negara). Ini kan sudah dari 2019, sekarang 2023, jadi sudah 4 tahun," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menyatakan alotnya proses pelepasan hak partisipasi Shell di Blok Masela membuat pemerintah kecewa.

Oleh sebab itu, pemerintah bakal meninjau kembali rencana pengembangan atau Plant of Development (PoD) Blok Masela.

"Kemarin Pak Menteri (ESDM) menyampaikan kecewa lah. Jadi kami mau mem-follow up, mau revisi PoD-nya," kata dia saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Shell Hengkang dari Blok Masela, Apa Alasannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com