Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negosiasi Plafon Utang AS Menuju Kesepakatan, Wall Street Berakhir Hijau

Kompas.com - 28/05/2023, 07:53 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.comBursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau, pada penutupan perdagangan Jumat (26/5/2023) waktu setempat. Pergerakan bursa saham AS didorong oleh negosiasi utang AS yang menuju kesepakatan.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 328,69 poin, atau 1 persen menjadi 33.093,34. S&P 500 menguat 1,3 persen pada 4.205,45, dan Nasdaq di level 12.975,69 atau melonjak 2,19 persen.

Nasdaq membukukan kenaikan mingguan kelima berturut-turut, dengan kanaikan 2,5 persen. S&P 500 juga menguat 0,3 persen sepekan, namun DJIA melemah 1 persen dalam minggu ini.

Penopang kenaikan indeks antara lain saham Intel dan American Express yang melonjak masing-masing naik 5,8 persen dan 4,1 persen, sementara di sektor konsumer menguat 2 persen. Harga saham melonjak pada Jumat seriring dengan harapan bahwa anggota parlemen akan mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang AS.

Baca juga: Deadline AS Cegah Gagal Bayar Utang Hanya sampai 5 Juni 2023

Hal ini penting untuk menghindari gagal bayar yang berpotensi menimbulkan bencana. Negosiator administrasi Kongres dan Biden memusatkan perhatian pada kesepakatan yang akan meningkatkan batas utang AS selama dua tahun.

Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan pembicaraan Kamis malam menghasilkan kemajuan, dan pihaknya akan fokus untuk membuat kemajuan mulai saat ini. Sebelumnya, Menteri Keuangan Janet Yellen telah memperingatkan bahwa AS dapat gagal bayar paling cepat 1 Juni jika plafon utang tidak dinaikkan.

Baca juga: Pasar Respons Positif Pidato Jerome Powell, Bursa Saham AS Ditutup Menguat

 


Ekonom dan pemimpin Wall Street juga telah menyuarakan keprihatinan atas kemungkinan dampak buruk dari gagal bayar utang AS. Hal ini disampaikan oleh Ed Moya, analis pasar senior di Oanda.

"Begitu kesepakatan utang selesai, pasar harus menghadapi kenyataan terkait suku bunga The Fed. Akhir dari pengetatan mungkin tidak terjadi sampai akhir musim panas dan itu berarti kita mungkin akan mendapatkan penurunan suku bunga yang lebih besar tahun depan,” jelas Moya, sikutip dari CNBC.

Data baru keluar Jumat pagi menunjukkan inflasi naik lebih dari yang diharapkan pada bulan April. Indeks pengeluaran konsumsi pribadi, pengukur tekanan harga meningkat 0,4 persen bulan lalu dan 4,7 persen dari tahun sebelumnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Minat Motor dan Sepeda Listrik Melonjak, Produsen United Bike Bakal Ekspansi Pabrik

Minat Motor dan Sepeda Listrik Melonjak, Produsen United Bike Bakal Ekspansi Pabrik

Whats New
Bappenas: Dalam 5 Tahun Terakhir, Biaya Logistik RI Turun 40 Persen   

Bappenas: Dalam 5 Tahun Terakhir, Biaya Logistik RI Turun 40 Persen  

Whats New
8 Kesalahan Menjalankan Bisnis Franchise yang Perlu Dihindari

8 Kesalahan Menjalankan Bisnis Franchise yang Perlu Dihindari

Smartpreneur
Pastikan Kelancaran Proses Seleksi CASN, BKN Sediakan 3 Layanan Helpdesk

Pastikan Kelancaran Proses Seleksi CASN, BKN Sediakan 3 Layanan Helpdesk

Whats New
Segini, Modal Buka Usaha Keripik Singkong

Segini, Modal Buka Usaha Keripik Singkong

Smartpreneur
Tanpa Uang Muka, Gen Z Sekarang Bisa Cicil Rumah Lewat BTN

Tanpa Uang Muka, Gen Z Sekarang Bisa Cicil Rumah Lewat BTN

Whats New
Wall Street Berakhir Merah, Kekhawatiran Suku Bunga Tinggi Jadi Sebabnya

Wall Street Berakhir Merah, Kekhawatiran Suku Bunga Tinggi Jadi Sebabnya

Whats New
China Setop Ekspor Dua Komoditas Bahan Baku Cip Komputer dan Panel Surya

China Setop Ekspor Dua Komoditas Bahan Baku Cip Komputer dan Panel Surya

Whats New
Pemerintah Pilih Whoosh untuk Nama Kereta Cepat RI, Ini Maknanya

Pemerintah Pilih Whoosh untuk Nama Kereta Cepat RI, Ini Maknanya

Whats New
BI Buka-bukaan Dampak Krisis Properti China ke Perekonomian

BI Buka-bukaan Dampak Krisis Properti China ke Perekonomian

Whats New
Ada Kazakhstan dan UEA, Otorita IKN Sudah Terima Lebih dari 290 Surat Minat Investasi

Ada Kazakhstan dan UEA, Otorita IKN Sudah Terima Lebih dari 290 Surat Minat Investasi

Whats New
Hitungan Cicilan Pinjol dengan Biaya Pinjaman 0,4 Persen dalam Berbagai Tenor

Hitungan Cicilan Pinjol dengan Biaya Pinjaman 0,4 Persen dalam Berbagai Tenor

Whats New
[POPULER MONEY ] OJK Perintahkan AdaKami Buka Kanal Aduan | Soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

[POPULER MONEY ] OJK Perintahkan AdaKami Buka Kanal Aduan | Soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

Whats New
Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Whats New
Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com