Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asuransi Manulife Catat Pendapatan Premi Rp 10 Triliun Sepanjang 2022

Kompas.com - 28/05/2023, 16:27 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.comAsuransi Manulife Indonesia mencatatkan pendapatan premi asuransi mencapai Rp 10 triliun dan total pendapatan sebesar Rp 12,6 triliun. Sementara itu, total aset perusahaan sebesar Rp 60 triliun.

Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland mengungkapkan, posisi permodalan juga jauh melebihi ketentuan pemerintah sebesar 120 persen, dengan Risk-Based Capital (RBC) 587 persen di bisnis konvesional dan 664 persen untuk unit syariah.

“Di tahun 2022, Manulife meraih kinerja positif walaupun berada di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang menantang dan industri asuransi mengalami tekanan setelah pulih dari pandemi Covid-19,” kata Charland dalam siaran pers, Minggu (28/5/2023).

Baca juga: Dorong Inklusi Keuangan, BRI Insurance Lakukan Edukasi Asuransi Syariah di ITS Surabaya

Sementara itu, total pembayaran klaim nasabah mencapai Rp 8,1 triliun di sepanjang tahun 2022. Di sisi lain, tumbuhnya kepercayaan nasabah meningkatkan loyalitas, terutama dalam hal kepastian pencairan klaim.

“Komitmen kami terlihat dari pembayaran klaim sejumlah Rp 8,1 trilun atau Rp 22,1 miliar per hari atau Rp 900 juta per jam,” tutur dia.

Charland mengatakan, pencapaian itu menumbuhkan optimisme untuk kinerja tahun ini meskipun banyak kalangan mengkhawatirkan pelambatan ekonomi secara global pada 2023. Dia yakin, pencapaian di tahun 2022 akan menjadi pijakan kuat untuk menghadapi tahun 2023 di tengah kekhawatiran pelemahan ekonomi global.

“Walaupun mengalami tahun yang penuh tantangan di 2022, kami mencatatkan kinerja bisnis yang solid untuk membantu jutaan nasabah dan keluarganya dalam melindungi masa depan mereka,” lanjut dia.

Baca juga: Inflasi Medis Kerek Jumlah Klaim, Harga Asuransi Kesehatan Perlu Naik?


Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengakui tahun 2022 merupakan tahun tantangan karena perekonomian belum stabil. Hal itu terlihat dari pendapatan industri asuransi jiwa hanya sebesar Rp 223 triliun atau menurun 7,5 persen jika dibandingkan periode yang sama 2021.

Meskipun demikian, peluang untuk tumbuh tetap ada. Hal tersebut mengacu peningkatan jumlah tertanggung di 58 perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI. Ia yakin, kondisi itu mengindikasikan bahwa target market industri asuransi jiwa sudah semakin luas.

“Masyarakat semakin menyadari pentingnya perlindungan asuransi jiwa sebagai salah satu perencanaan keuangan masa depan,” ujar Budi.

Sementara itu, pada akhir tahun 2022 Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mencatatkan dana kelolaan reksa dana sebesar Rp 45,7 triliun. ujar CEO & Presiden Direktur MAMI Afifa mengatakan, hal ini sejalan dengan komitmen, dan kepercayaan investor, di tengah dinamika dan kondisi pasar modal yang penuh tantangan.

“Pencapaian ini tidak lepas dari kepercayaan para investor dan dukungan 34 mitra distribusi reksa dana MAMI," tegas Afifa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com