JAKARTA, KOMPAS.com – Asuransi Manulife Indonesia mencatatkan pendapatan premi asuransi mencapai Rp 10 triliun dan total pendapatan sebesar Rp 12,6 triliun. Sementara itu, total aset perusahaan sebesar Rp 60 triliun.
Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland mengungkapkan, posisi permodalan juga jauh melebihi ketentuan pemerintah sebesar 120 persen, dengan Risk-Based Capital (RBC) 587 persen di bisnis konvesional dan 664 persen untuk unit syariah.
“Di tahun 2022, Manulife meraih kinerja positif walaupun berada di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang menantang dan industri asuransi mengalami tekanan setelah pulih dari pandemi Covid-19,” kata Charland dalam siaran pers, Minggu (28/5/2023).
Baca juga: Dorong Inklusi Keuangan, BRI Insurance Lakukan Edukasi Asuransi Syariah di ITS Surabaya
Sementara itu, total pembayaran klaim nasabah mencapai Rp 8,1 triliun di sepanjang tahun 2022. Di sisi lain, tumbuhnya kepercayaan nasabah meningkatkan loyalitas, terutama dalam hal kepastian pencairan klaim.
“Komitmen kami terlihat dari pembayaran klaim sejumlah Rp 8,1 trilun atau Rp 22,1 miliar per hari atau Rp 900 juta per jam,” tutur dia.
Charland mengatakan, pencapaian itu menumbuhkan optimisme untuk kinerja tahun ini meskipun banyak kalangan mengkhawatirkan pelambatan ekonomi secara global pada 2023. Dia yakin, pencapaian di tahun 2022 akan menjadi pijakan kuat untuk menghadapi tahun 2023 di tengah kekhawatiran pelemahan ekonomi global.
“Walaupun mengalami tahun yang penuh tantangan di 2022, kami mencatatkan kinerja bisnis yang solid untuk membantu jutaan nasabah dan keluarganya dalam melindungi masa depan mereka,” lanjut dia.
Baca juga: Inflasi Medis Kerek Jumlah Klaim, Harga Asuransi Kesehatan Perlu Naik?
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengakui tahun 2022 merupakan tahun tantangan karena perekonomian belum stabil. Hal itu terlihat dari pendapatan industri asuransi jiwa hanya sebesar Rp 223 triliun atau menurun 7,5 persen jika dibandingkan periode yang sama 2021.
Meskipun demikian, peluang untuk tumbuh tetap ada. Hal tersebut mengacu peningkatan jumlah tertanggung di 58 perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI. Ia yakin, kondisi itu mengindikasikan bahwa target market industri asuransi jiwa sudah semakin luas.
“Masyarakat semakin menyadari pentingnya perlindungan asuransi jiwa sebagai salah satu perencanaan keuangan masa depan,” ujar Budi.
Sementara itu, pada akhir tahun 2022 Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mencatatkan dana kelolaan reksa dana sebesar Rp 45,7 triliun. ujar CEO & Presiden Direktur MAMI Afifa mengatakan, hal ini sejalan dengan komitmen, dan kepercayaan investor, di tengah dinamika dan kondisi pasar modal yang penuh tantangan.
“Pencapaian ini tidak lepas dari kepercayaan para investor dan dukungan 34 mitra distribusi reksa dana MAMI," tegas Afifa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.