Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Seni Menciptakan Seorang Pemimpin

Kompas.com - 29/05/2023, 13:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Melalui Great Man Theory yang muncul pada abad ke-19 silam, orang-orang percaya sosok pemimpin ada karena dilahirkan. Teori ini mengilhami pemimpin dilahirkan dengan kemampuan berbeda, yaitu intelegensi, kepercayaan diri, mampu bersosial, dan karisma.

Akan tetapi, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, orang-orang pun mulai percaya bahwa sosok pemimpin tidak selalu dilahirkan. Mereka percaya bahwa sosok pemimpin juga bisa diciptakan melalui kerja keras dan pembelajaran.

Hal ini pun dibuktikan oleh Hendarsyah Aditya, Chairman Pemimpin.id & Consultant Paragon Technology and Innovation. Dalam siniar Obsesif episode “Seni Memimpin dan Menciptakan Pemimpin” dengan tautan akses dik.si/ObsesifAdit, Adit memberikan pengalamannya bagaimana ia mampu menjadi seorang pemimpin.

Kita Semua Bisa Jadi Pemimpin!

Adit mengaku adalah sosok yang kerap bekerja di belakang layar. Dengan latar belakang akuntansi dan auditor, ia pun lebih senang mengobservasi sekitar dan belajar secara diam-diam. Namun, siapa sangka berkat kemampuan observasinya ini, ia mampu menjadi seorang pemimpin.

Baca juga: Self Leadership untuk Bentuk Jati Diri

Dalam prosesnya, Adit percaya bahwa cara yang tepat untuk menjadi seorang pemimpin adalah mau mencoba menjadi seorang pemimpin. Pasalnya, jika hanya belajar namun tak dipraktikkan, itu semua menjadi sia-sia.

Untuk itu, kepala keluarga ini pun memberikan langkah-langkah untuk menjadi seorang pemimpin.

Pertama, ia meningkatkan kapabilitas melalui sosok atau role model. Adit mengaku punya dua orang yang dijadikan panutan. Mereka adalah Salman Subakat dan Heru Prasetyo. Keduanya adalah sosok pemimpin yang rendah hati sekaligus tegas untuk menyelesaikan masalah.

Setelah mengidentifikasi sikap yang membuat ia takjub, Adit mengambil benang merah sikap yang ingin ia terapkan, yaitu integritas. Langkah selanjutnya adalah berbaur dengan pemimpin lainnya.

Cara ini bisa dilakukan dengan membuka obrolan atau relasi saat menghadiri acara-acara tertentu.

Dalam kesempatan itu, observasi pula bagaimana karakter pemimpin tersebut. Selanjutnya, jalin relasi dengan para pemimpin agar bisa mendapat kesempatan di masa yang akan datang. Pasalnya, Adit mengungkapkan jika berbaur di lingkungan pemimpin, ia lebih mudah tertular semangat.

Terakhir, ia juga tidak lupa belajar dari sumber-sumber literatur. Bacaan ini mampu membuatnya berkembang menjadi pemimpin yang lebih baik. Dari situ, Adit pun menjadi sosok yang tak takut mencoba hal baru dan memaklumi kesalahan. Sebab, kesalahan adalah bagian dari proses belajar yang tak akan pernah berhenti.

Tak Henti Menciptakan Pemimpin Baru

Saat mendengar kata pemimpin, kita mungkin akan lebih fokus pada sosoknya yang semena-mena. Hal ini disebabkan citra dari situasi yang kerap terjadi di lingkungan sekitar kita. Meski begitu, menjadi pemimpin yang berhasil tidaklah mudah.

Dalam buku Organizational Behavior oleh Robbins & Judge (2019), terdapat dua perilaku penting yang harus dimiliki pemimpin, yaitu mampu menginisiasi dan mengayomi anggota timnya. Hal ini pun juga dilakukan Adit.

Pria ini mengungkapkan pentingnya seorang pemimpin untuk menciptakan pemimpin lainnya, “Kalo gak bisa menciptakan pemimpin baru malah harus dipertanyakan soal kepemimpinannya.”

Baca juga: Kenapa Startup Banyak yang Melakukan PHK?

Visinya inilah yang ia bawa pula ke dalam Pemimpin.id. Melalui platform yang ia buat, Adit dan tim bertekad untuk menciptakan satu juta pemimpin di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui program-program yang telah dirancang dan disesuaikan untuk kebutuhan setiap individu.

Selain itu, Adit juga kerap memantau anggota timnya yang sekiranya memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpin. Setelah itu, ia memberikan pelatihan intensif kepadanya. Adit mengaku proses ini adalah saat membahagiakan, terlebih jika anggota tim yang diajarkan bisa lebih sukses darinya.

Lantas, bagaimana kisah lengkap perjalanan karier Adit menjadi pemimpin yang berpengaruh? Temukan jawaban lengkapnya dalam episode “Seni Memimpin dan Menciptakan Pemimpin” dengan tautan akses dik.si/ObsesifAdit.

Dengarkan pula episode lainnya yang tak kalah menarik dan menginspirasi dalam siniar Obsesif di Spotify dan juga TipTip melalui tautan berikut tiptip.co/p/ObsesifLEDTalk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com