Oleh: Frangky Selamat*
TOKO buku yang menempati dua ruko gandeng di tengah kompleks perumahan ternyata mengundang pengunjung untuk datang. Anak-anak sekolah dengan orangtua pendamping membeli berbagai pernak-pernik kebutuhan belajar.
Walaupun tidak sampai membludak, jumlah penjualan harian tampaknya masih dapat memenuhi jumlah minimal. Setidaknya masih dapat menutup biaya operasional meski tidak sampai memperoleh laba besar.
Sebelum pandemi hadir pada 2020, kondisi toko buku ini jauh lebih ramai daripada sekarang. Kondisi proses pembelajaran di sekolah yang telah berangsur normal mendorong operasional toko kembali bergairah.
Dengan jumlah karyawan yang berkurang ketimbang sebelum pandemi, harapan untuk kembali pulih demikian besar.
Ketika ramai dalam pemberitaan salah satu toko buku legendaris akan menutup seluruh gerainya hingga akhir tahun ini, eksistensi toko buku kecil di tengah perumahan tentu menjadi menarik perhatian.
Saat orang berpikir bahwa bisnis toko buku akan punah, ternyata masih ada ceruk pasar yang membuat bisnis ini dapat terus bertahan.
Setidaknya ada lima faktor yang membuat toko buku ini masih bertahan. Pertama, lokasi.
Lokasi toko buku ini di tengah kompleks perumahan kelas menengah yang dihuni oleh keluarga muda yang masih memiliki anak sekolah, dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah.
Karena banyak anak sekolah, maka juga terdapat sejumlah sekolah di sekitar toko buku. Wajarnya anak sekolah, selalu ada saja barang-barang terkait keperluan pendidikan yang dapat dibeli.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.