JAKARTA, KOMPAS.com - PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) mengumumkan uji coba pembayaran tol tanpa sentuh (multi lane free flow/MLFF) di Bali batal dilakukan 1 Juni mendatang.
Direktur Utama Roatex Indonesia Musfihin Dahlan mengatakan, ada beberapa alasan yang membuat pihaknya tidak dapat melaksanakan uji coba MLFF sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Dia menjelaskan, pihaknya belum mendapatkan penyerahan teknologi dari kontraktor MLFF asal Hungaria yakni Multi Contact Zrt sehingga uji coba di Bali tidak dapat diimplementasikan.
"Semua berharap 1 Juni kita sudah mulai uji coba tapi dengan mohon maaf kepada publik dan semua pemerintah juga, kami selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) belum bisa mencapai atau memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan pada 1 Juni karena dua hari lagi adalah sangat tidak memungkinkan pelaksanaan itu," ujarnya saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Semua Jalan Tol Baru di IKN Bakal Terapkan Sistem Pembayaran Nirsentuh MLFF
Dia bilang, terjadi perbedaan pandangan antara Roatex Indonesia dengan induk perusahaannya di Hungaria terkait sistem MLFF yang akan dikirimkan masih belum dapat menjamin 100 persen kendaraan yang melintas dapat tertangkap sistem.
Adapun teknologi yang dapat dikirimkan saat ini hanya dapat menangkap sekitar 80 persen kendaraan yang melintas sehingga dikhawatirkan 20 persen sisanya dapat merugikan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Selain itu, perbedaan pendapat juga terjadi terkait kontraktor dan induk usaha di Hungaria ingin teknologi MLFF yang diterapkan di Indonesia mengikuti yang sudah mereka terapkan di negaranya.
"Karena memang di dalam proses pengerjaan, pengembangan, atau development daripada sistem ini antara Indonesia sama anggota dari manajemen PT Roatex dengan kontraktor dan anggota manajemen yang berasal dari Hungaria memang berbeda pandangan," ucapnya.
Baca juga: Dilaksanakan Juni 2023, PUPR Finalisasi Uji Coba Sistem Bayar Tol Nirsentuh di Tol Bali-Mandara
Sementara, menurutnya, hal ini tidak sesuai dengan kesepakatan awal dimana seharusnya teknologi sistem MLFF yang dikirim ke Indonesia sudah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
Meskipun, kata dia, sistem MLFF yang diterapkan di Hungaria sudah terbukti berhasil sejak 2013.
"Dia ingin terapkan bulat-bulat (seperti yang sudahditetapkan di Hungaria). Nah kita menginginkan teknologi ini diterapkan di Indonesia dengan kondisi di Indonesia," kata dia.
"Teknologi itu sudah teruji di beberapa negara tapi di setiap negara kan harus ada penyesuaia-penyesuaian. Saya kira itu. Jadi teknologi sistem MLFF ini sudah diterapkan di Hungaria, Rusia, Slovakia, tapi kan dengan kondisi masing-masing negara," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.